Bisnis.com, JAKARTA – Tencent Holdings Ltd. menetapkan target untuk mendivestasikan sekitar 100 miliar yuan (US$14,5 miliar) dari total portofolio sahamnya senilai US$88 miliar tahun ini seiring perubahan strategi.
Dilansir Bloomberg pada Kamis (1/9/2022), Financial Times melaporkan layanan pengiriman makanan Meituan menjadi salah satu aset Tencent yang tengah dalam proses divestasi, mengutip dua orang sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.
Divestasi saham ini dilakukan guna mengurangi tekanan dari regulator antimonopoli China. Beijing sejak akhir 2020 telah berupaya untuk mengekang pengaruh para pemimpin industri teknologi dari Tencent hingga Alibaba Group Holding Ltd.
Kedua perusahaan tersebut memberikan pengaruh besar atas ekonomi internet China melalui kepemilikan sebagian dari ratusan perusahaan rintisan dan perusahaan publik.
Operator WeChat ini mulai mengungkapkan rencana untuk melakukan divestasi saham di portofolionya sejak akhir 2020, termasuk kepemilikan saham e-commerce JD.com Inc. dan Sea Ltd di Asia Tenggara.
Hal ini memicu spekulasi bahwa Tencent akan segera mempertimbangkan pengurangan saham di perusahaan lain seperti Meituan dan Pinduoduo Inc. Awal bulan ini, eksekutif Tencent mengatakan laporan bahwa perusahaan berencana untuk menjual semua atau sebagian besar sahamnya senilai US$24 miliar di Meituan tidak benar.
Baca Juga
Investasi terbesar perusahaan yang berbasis di Shenzhen ini termasuk Sea Ltd., Kuaishou Technology, dan Bilibili Inc.
Rencana divestasi ini telah dimulai meskipun masih ada diskusi mengenai saham di bisnis non-inti Tencent mana yang akan dilepas dan berapa harganya. Divestasi saham akan tergantung pada kondisi pasar dan target internal.