Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) lewat Direktorat Jenderal Perumahan memastikan akan menggunakan teknologi modular karya anak bangsa guna membangun hunian pekerja konstruksi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR RI menyebutkan bahwa penggunaan teknologi modul merupakan cara kerja baru dalam membangun IKN.
"Teknologi modular ini merupakan karya anak bangsa dan ini yang kami prioritaskan untuk digunakan. Kami berusaha untuk mengutamakan dan memprioritaskan untuk itu," kata Iwan di Jakarta, Rabu (1/8/2022).
Konstruksi rumah susun (rusun) dengan menerapkan teknologi fabrikasi hunian modular dapat membuat proyek hunian untuk pekerja konstruksi IKN lebih cepat dibangun.
Direncanakan rusun tersebut terdiri dari 22 tower, memiliki 4 lantai yang dapat menampung 17.000 pekerja atau minimal 15.600 tenaga kerja. Fasilitas yang disediakan nantinya mencakup meubelair, unit kesehatan, kantin, toko, tempat ibadah, dan building management.
Pihaknya berharap rusun beserta fasilitasnya dapat selesai dan layak digunakan sebelum akhir 2022. Sebab, hunian tersebut berfungsi sebagai fasilitas untuk tenaga kerja proyek IKN.
"Hal ini dikarenakan hunian tersebut berfungsi sebagai fasilitas bagi tenaga kerja pada proyek-proyek dari beberapa direktorat jenderal yang terkait dengan dukungan pembangunan IKN," jelasnya.
Sebagai informasi, proyek hunian pekerja yang menggunakan teknologi modular tersebut akan digarap dengan skema kerja sama operasi (KSO) antara PT Adhi Karya Tbk (Persero) dan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung senilai Rp567 miliar.
ADHI sendiri akan menghadirkan teknologi Prefabrikasi Hunian berbagan Modular Boc atau disebut MOBOX yang akan diabngun dengan tinggi 4 lantai dan menggunakan 3.160 modular.
Dalam pembangunannya, Iwan juga optimis pihaknya akan memanfaatkan produk dalam negeri untuk seluruh pekerjaan kosntruksi IKN, termasuk pembangunan rusun ini.