Bisnis.com, BADUNG - PT Pertamina (Persero) tengah mengembangkan 6 proyek penyimpanan karbon (gas Co2) atau carbon capture storage/carbon capture utilizatio, and storage (CCUS) di dalam negeri.
Senior Vice President (SVP) Research & Technology Innovation PT Pertamina (Persero) Oki Muraza mengatakan proyek CCS/CCUS dinilai akan berperan penting dalam penurunan emisi karbon baik secara nasional maupun global.
Dalam paparannya, Oki mengatakan Pertamina tengah mengembangkan untuk penangkapan karbon dari lapangan-lapangan minyak dan gas bumi (migas), kilang petrokimia, dan kilang panas bumi.
Dia memaparkan proyek tersebut adalah CCS/CCUS hubs Central Sumatera, CCS for coal to Demithyl Ether (DME) plant di Tanjung Enim, CCS/CCUS Hubs Kutai and South Asri Basin, CCUS/EGR Gundih, CCUS CO2 - EOR Sukowati, dan CCS di Donggi Matindok.
"Untuk mengurangi biaya kami merencanakan untuk memiliki regional hub, Indonesia memiliki beberapa potensi untuk regional hub," ujarnya dalam acara Impelementation of CCS/CCUS to Advancing Energy Transitions, Senin (29/8/2022).
Oki menuturkan, pihaknya masih akan terus berupaya menyaring dan menyeleksi lapangan-lapangan migas dan panas bumi yang dapat dijadikan tempat injeksi co2.
Di samping itu, Pertamina akan mengembangkan mengompresi co2 menjadi superkritikal co2 yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan transportasi dan injeksi.
"Kami sudah membedakan beberapa lapangan potensial untuk diterapkan EOR dengan co2 seperti Lapangan Sukowati," jelasnya.