Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diinisiasi Luhut, RI Targetkan Ekspor Bahan Makanan US$2 Miliar di 2024

Pemerintah Indonesia menargetkan ekspor bahan baku makanan mencapai US$2 miliar pada 2024 mendatang.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia menargetkan ekspor bahan baku makanan mencapai US$2 miliar pada 2024 mendatang. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan disebut menjadi salah satu inisiator target tersebut.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) Adhi Lukman mengatakan Indonesia juga menargetkan bisa memiliki 4.000 restoran Indonesia di luar negeri sebagai sasaran ekspor bahan baku makanan.

"Potensi rempah dan bumbu Indonesia akan dioptimalkan. Bahkan, ada program yang ditargetkan bisa mendorong ekspornya hingga US$2 miliar," ujar Adhi di Jakarta, Selasa (30/8/2022).

Saat ini, jelasnya, Indonesia memiliki sekitar 2.000 restoran di ranah global. Diharapkan ke depannya ekspor bahan baku makanan nasional bisa menjangkau restoran berskala global lainnya.

Terkait dengan upaya tersebut, Adhi mengatakan GAPMMI melakukan kurasi produk dari pelaku industri yang mayoritas berada di segmen industri kecil, dan menengah (IKM).

Sejauh ini, sambung Adhi, terdapat sekitar 200 perusahaan penyedia bahan baku makanan yang melakukan ekspor dari segmen IKM.

Di luar target yang dipatok GAPMMI, Indonesia juga diprediksi mampu mengekspor komoditas bahan baku makanan ke kawasan Eropa Timur dengan nilai mencapai US$2 juta melalui kerja sama dengan perusahaan Bulgaria.

Target tersebut diharapkan terealisasi dalam beberapa tahun mendatang pasca ditandatanganinya letter of intents antara Lautan Natural Krimerindo (LNK) daan PICCO Bulgaria terkait dengan pembelian bahan-bahan makanan atau food ingredients.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper