Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peluang Ekspor Mamin Indonesia ke Nigeria Menjanjikan

Nigeria menjadi salah satu negara Afrika tujuan ekspor makanan dan minuman atau mamin dari Indonesia.
Ilustrasi produk makanan dan minuman. /JIBI-Rachman
Ilustrasi produk makanan dan minuman. /JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Peluang ekspor produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia ke pasar Nigeria cukup menjanjikan, seiring dengan meningkatnya permintaan. Indonesia tercatat menjadi salah satu pemasok terbesar produk mamin ke negara Afrika tersebut.

Guna mendorong peningkatan ekspor ke Nigeria, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Abuja mengikuti pameran mamin terbesar di Afrika Barat. ITPC memfasilitasi para pelaku usaha Indonesia untuk berpartisipasi di pameran Food and Beverages West Africa (F&B WA) yang berlangsung pada 1–3 September 2021 di Landmark Centre Lagos, Nigeria.

“Fasilitasi ini diberikan mengingat besarnya peluang ekspor produk mamin olahan Indonesia ke Nigeria. Kebutuhan masyarakat Nigeria terhadap mamin olahan terus meningkat. Promosi perlu dilakukan secara terus-menerus agar pelaku usaha Indonesia dapat memanfaatkan peluang yang menjanjikan di Nigeria,” kata Kepala ITPC Lagos Hendro Jonathan dalam siaran pers, Selasa (7/9/2021).

Berdasarkan data Trademap, total nilai impor produk makanan olahan (miscellaneous edible preparations) Nigeria dari dunia pada 2020 mencapai US$525 juta. Sedangkan produk minuman, minuman beralkohol, dan cuka (beverages, spirits, and vinegar) Nigeria dari dunia pada 2020 mencapai US$305 juta.

Negara pemasok utama untuk produk mamin di Nigeria yaitu China, Amerika Serikat, India, Jerman, Italia dan diikuti Indonesia dengan nilai ekspor US$69 juta.

Di regional Asean, Indonesia berada di peringkat pertama sebagai pemasok mami terbesar ke Nigeria. Malaysia menyusul di peringkat kedua dengan nilai US$7 juta dan Thailand senilai US$6,3 juta.

“Pembeli Nigeria menginginkan produk mamin dari negara-negara di Asia karena memiliki harga yang lebih terjangkau dengan kualitas yang baik. Khususnya jika dibandingkan dengan produk Eropa dan Amerika yang memiliki harga relatif lebih tinggi,” kata Hendro.

Selain itu, lanjut Hendro, sertifikasi halal pada produk Indonesia juga menjadi daya saing tersendiri di pasar Nigeria.

“Untuk pembeli dari Nigeria bagian utara, sertifikasi halal pada produk Indonesia sangat menarik perhatian buyers. Ini karena mayoritas penduduk di Nigeria bagian utara adalah muslim,” ungkapnya.

Pameran berskala internasional tersebut digelar langsung secara tatap muka dengan menggunakan protokol kesehatan. Adapun tiga perusahaan Indonesia yang berpartisipasi secara langsung bertatap muka yaitu PT Jamu Sidomuncul Tbk (minuman energi Kuku Bima), PT Jaya Abadi (biskuit merek Regal), PT Menjangan Sakti (minuman energi Passion), PT Orang Tua Group (wafer roll).

Adapun, perusahaan dan pelaku UKM yang mengikuti pameran secara daring yaitu Menjangan Sakti Group (minuman energi), UKM Hikma Indonesia (minuman jahe), UKM Mitratani Dua Tujuh (bumbu masakan), UKM Sumber Pangan Dunia (olahan buah), UKM Havila (minuman jahe), serta UKM Koperasi Cooperative Smile Tangerang Banten (makanan olahan beku).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper