Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Melemah, Harga CPO di Bursa Malaysia Turun Tipis Jadi RM 4.172/Ton

Penurunan harga CPO karena tanda-tanda permintaan ekspor domestik yang lemah sehingga investor melepas beberapa posisi beli.
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Derivatif Malaysia merilis adanya penurunan harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebesar 2,02 persen ke posisi ringgit Malaysia/MYR sebesar 4.172/ton pada perdagangan Jumat (26/8/2022).

Meski demikian, sepanjang pekan ini, harga CPO di bursa Malaysia untuk kontrak November 2022 melesat 1,93 persen secara point-to-point (ptp).

Dilansir Tradingeconomics.com pada Minggu (28/8/2022) penurunan harga CPO karena tanda-tanda permintaan ekspor domestik yang lemah sehingga investor melepas beberapa posisi beli menyusul reli besar-besaran yang mendorong harga ke puncak lebih dari satu bulan di MYR 4.500.

Pada perdagangan minyak sawit berjangka Selasa (23/8/2022), harga CPO ditutup melesat 1,85 persen ke MYR 4.237/ton (US$944,28/ton). Kenaikan harga CPO ini karena didukung oleh kenaikan pada harga minyak saingan selain CPO, yakni minyak kedelai di pasar internasional.

Harga minyak kedelai di Dalian, berakhir naik 0,87 persen, sedangkan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade menguat 0,36 persen. Kenaikan minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait, karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global

Ekspor produk minyak sawit Malaysia periode 1-20 Agustus turun hampir 1 persen menjadi 718.291 ton dari periode yang sama pada Juli, kata surveyor kargo Societe Generale de Surveillance. Menambah prospek bearish, persediaan minyak sawit Malaysia pada akhir Juli kemungkinan meningkat ke level tertinggi dalam delapan bulan karena produksi yang lebih tinggi. Selain itu, prospek ekspor yang melonjak dari Indonesia telah membatasi momentum kenaikan.

Pemerintah Indonesia sendiri memperpanjang kebijakan tidak memungut pungutan ekspor minyak sawit hingga 31 Oktober untuk mendorong ekspor lebih lanjut.

Sementara itu, dipantau dari Council of Palm Oil Production Countries (CPOPC) pada Minggu (28/8/2022), harga CPO SBO Rotterdam ex-mill pada 24 Agustus bertengger di harga US$1654.85 per metrik ton. Sementara pada 16 Agustus  2022 harga masih di US$1.647.22 per metrik ton.

Kenaikan juga terjadi pada CPO FOB Indonesia. Pada 16 Agustus 2022 harga CPO US$819.95 per metrik ton, naik jadi US$855.02 per metrik ton pada 25 Agustus 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper