Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa pemulihan ekonomi Tanah Air saat ini berada dalam tren yang menguat.
Hal ini tercermin dari ekonomi yang tumbuh 5,01 persen pada kuartal I dan meningkat lebih tinggi menjadi sebesar 5,44 persen pada kuartal II/2022.
Jokowi mengatakan sektor strategis seperti manufaktur dan perdagangan tumbuh secara ekspansif, didukung oleh konsumsi masyarakat yang mulai pulih serta kinerja ekspor yang tetap solid.
Selain itu, sektor manufaktur yang mengalami pemulihan kuat juga menopang tingginya kinerja ekspor nasional.
“Hal ini mencerminkan keberhasilan strategi hilirisasi industri yang kita jalankan sejak 2015. Tingginya kinerja ekspor juga didukung oleh sektor pertambangan seiring meningkatnya harga komoditas global,” katanya.
Dia melanjutkan, sektor transportasi dan akomodasi yang paling terdampak pandemi juga mulai mengalami pemulihan, masing-masing tumbuh sebesar 21,3 persen dan 9,8 persen pada kuartal II/2022.
Laju inflasi Indonesia pun, kata Jokowi, masih jauh lebih moderat dibandingkan dengan negara lain. Tingkat inflasi Indonesia pada Juli 2022 tercatat sebesar 4,9 persen secara tahunan.
“Hal itu ditopang oleh peran APBN dalam menjaga stabilitas harga energi dan pangan. Konsekuensinya, anggaran subsidi dan kompensasi energi pada tahun 2022 meningkat menjadi Rp502 triliun,” katanya.