Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai bahwa capaian surplus neraca perdagangan selama 27 bulan berturut-turut menunjukkan bahwa fundamental perekonomian Indonesia ada dalam kondisi yang prima, sehingga mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Airlangga dalam gelaran Bisnis Indonesia Award (BIA) 2022, yang berlangsung di Jakarta pada Senin (15/8/2022). Dia menjelaskan bahwa berbagai indikator perekonomian terus menunjukkan catatan positif, termasuk neraca perdagangan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2022 mengalami surplus US$4,2 miliar.
Bukan hanya itu, kinerja neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus selama 27 bulan berturut-turut. Menurut Airlangga, capaian itu menjadi sinyal positif bagi perekonomian.
"Tentu ini sangat positif karena hasilnya baik, yang diumumkan tadi, dan ini tentu bahwa fundamental ekonomi kita relatif kuat dengan harga komoditas yang juga masih terjaga baik," ujar Airlangga, Senin (15/8/2022).
Dia pun menyebut bahwa surplus neraca perdagangan 27 bulan beruntut menunjukkan resiliensi ekspor Indonesia ke pasar global. Padahal, saat ini terdapat disrupsi yang dahsyat dalam perekonomian global, baik sebagai dampak dari konflik geopolitik maupun inflasi yang naik secara global.
"27 bulan surplus itu menunjukkan juga resiliensi daripada ekspor Indonesia ke pasar global sekaligus untuk mengisi supply chain di global," kata Airlangga.
Berdasarkan catatan BPS, ekspor Indonesia pada Juli 2022 mencapai US$25,5 miliar atau turun 2,2 persen (month-to-month/MtM). Namun, kinerja itu tumbuh 32 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).