Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS Minta Pemerintah Waspadai Kinerja Ekspor Indonesia, Ada Apa?

Badan Pusat Statistik (BPS) meminta pemerintah waspadai kinerja ekspor Indonesia. Ada apa, ya? Ini penjelasan.
Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS Setianto/Youtube BPS RI
Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS Setianto/Youtube BPS RI

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai ekspor Indonesia pada Juli 2022 mencapai US$25,57 miliar atau meningkat 32,03 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS Setianto menyampaikan kinerja ekspor pada Juli 2022 mengalami penurunan sebesar 2,20 persen (month-to-month/mtm). Adapun, secara kumulatif atau dari Januari hingga Juli 2022, total nilai ekspor Indonesia tercatat mencapai US$166,70 miliar.

Setianto mengatakan perkembangan ekspor Indonesia tersebut perlu diwaspadai ke depan. Pasalnya, perkembangan ekspor yang menggembirakan hingga Juli 2022 lebih ditopang oleh kenaikan harga di pasar global.

Di sisi lain, peningkatan ekspor Indonesia secara volume cenderung tertahan atau stagnan. Sementara itu, Setianto mengatakan harga komoditas utama Indonesia di pasar global saat ini pun mulai mengalami penurunan.

“Volume ekspor komoditas utama Indonesia cenderung stagnan, mengingat beberapa harga komoditas di internasional sudah mulai menunjukkan penurunan, perlu kita waspadai neraca dagang kita untuk bulan-bulan ke depan,” katanya dalam konferensi pers, Senin (15/8/2022).

Setianto merincikan komoditas ekspor utama Indonesia, misalnya minyak kelapa sawit secara volume mencatatkan adanya penurunan yang signifikan pada Mei 2022, di sisi lain harga komoditas ini pun cenderung menurun hingga Juli 2022.

Di samping itu, penurunan harga dan volume juga terjadi pada komoditas unggulan Indonesia, batu bara, dan feronikel.

“Jadi windfall yang terjadi pada tiga komoditas unggulan itu menunjukkan kondisi telah kembali normal,” jelas Setianto.

Dia mengingatkan windfall dapat berakhir jika harga komoditas kembali normal. Sementara itu, dia memaparkan volume ekspor komoditas utama Indonesia juga cenderung stagnan.

“Dengan harga yang sudah menunjukkan kecenderungan menurun, kemudian ekspor kita secara volume tidak begitu menunjukkan peningkatan, stagnan, ini akan menjadi perhatian kita ke depan,” kata Setianto.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper