Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tenang! Harga Indomie Cs Tak Naik 3 Kali Lipat, Ini Alasannya

Harga mi instan tidak akan naik 3 kali lipat seiring dengan negara Eropa yang mulai panen gandum.
Petugas sedang menurunkan karton produk mi instan Indomie. Mi instan merupakan salah satu produk unggulan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk./indofood.com
Petugas sedang menurunkan karton produk mi instan Indomie. Mi instan merupakan salah satu produk unggulan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk./indofood.com

Bisnis.com, JAKARTA - Panennya gandum di negara-negara Eropa, Amerika Utara dan Selatan diprediksi bakal kembali menekan harga gandum yang beberapa bulan sebelumnya naik. Turunnya harga gandum akan berdampak pada stabilnya produk-produk olahan tanaman kaya karbohidrat itu seperti mi instan dan roti.

Dosen IPB University dari Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Bayu Krisnamurthi mengatakan produk olahan gandum bisa saja naik, tetapi tidak akan mencapai 3 kali lipat.

“Tapi yang harus diperhatikan produksi olahan gandum di bulan September-Desember sampai Januari itu masih menggunakan gandum yang pas mahal di Maret-April. Itu mungkin akan naik [produk olahan gandum], tapi tidak tinggi [tiga kali lipat],” ujar Bayu saat ditemui di Gedung RNI, Jakarta, Sabtu (13/8/2022).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebelumnya mengatakan bahwa harga mi akan naik tiga kali lipat. mi menggunakan bahan baku gandum yang harganya menjadi mahal karena perubahan iklim, pembatasan Covid-19, dan Perang Rusia-Ukraina. Namun, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyanggah jika harga mi akan naik tiga kali lipat karena harga gandum naik. Menurut menteri yang akrab dipanggil Zulhas ini pasokan gandum bertambah sehingga harganya berangsur turun.

Menurut Bayu, selain karena panen gandum, pasokan gandum pun mulai berangsur lancar dikarenakan Rusia membuka blokade gandum Ukraina. “Jadi harga gandum sudah fix. Kemarin kita baca Rusia sudah buka jalur gandum Ukraina yang bisa masok pasar. Harga gandum akan mulai mungkin belum turun tapi tidak naik lagi,” ungkap Komisaris Utama Holding Pangan ID Food itu.

International Grains Council atau IGC mencatat harga gandum asal Amerika Serikat dengan spesifikasi kandungan protein kurang dari 11,5 persen adalah US$ 374 per ton pada 9 Agustus 2022.

Mengutip data Bloomberg, harga gandum dunia pada 21 Juli 2022, tercatat mengalami penurunan sejak Juni 2022. Ketiga jenis komoditas gandum yang diperdagangkan seluruhnya mengalami penurunan harga. Antara lain, HRW Wheat turun sebesar 16,64 persen dengan harga US$868/bu, SRW Wheat turun 16,66 persen senilai US$812,75/bu, dan milling wheat turun 8,12 persen dengan harga US$329/bu.

Berdasarkan data Bank Dunia, harga gandum global turun pada sejak Juni 2022. Rata-rata bulanan harga gandum tumbuh 60,94 persen jadi US$459,59 per ton pada bulan Juni dari tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan itu lebih lambat dari bulan sebelumnya yang naik 75,71 persen. Pada Mei, harga gandum mencapai US$522,29


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper