Bisnis.com, JAKARTA- Kementerian Perindustrian akan menggelar penghargaan Upakarti dengan sistem penjurian yang presisi.
Dewi Motik selaku Juri Penghargaan Upakarti dan tokoh IKM Indonesia menyampaikan, dalam proses penjurian kali ini pihaknya dipermudah dengan adanya sistem e-smart.
Dengan sistem ini, pihaknya dapat melihat produk dan karya para pelaku IKM. Selain itu, pihaknya juga mendatangi langsung para pelaku IKM di daerah-daerah.
"Penjurian kami bisa dipertanggung jawabkan. Karena tidak sendiri, ada berlima. Sekarang dengan sistem data base e-smart kita dipermudah, lebih cepat dilihat, semua bisa dilihat," ungkapnya diskusi bertema “Upakarti, Menguatkan Industri Kecil dan Menengah Indonesia” oleh Forum Merdeka Barat 9 (FMB9), Senin (8/8/22).
Sementara itu, Siti Saharia Mahindar selaku penerima penghargaan Upakarti Jasa Pengabdian menyampaikan terima kasih kepada semua pihak penyelenggara penghargaan Upakarti tahun ini, mulai dari Kemenperin, dewan juri dan lainnya.
Baginya, penghargaan yang diterima semakin memotivasi dirinya dalam membantu mengembangkan usaha para pelaku IKM di daerahnya, yakni di lereng Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.
Baca Juga
"Mengembangkan sesuai potensi daerah, mempertahankan kearifan lokal daerah, manfaatkan berbagai macam olahan-olahan pisang kita," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, beberapa CSR milik Mahindar terus memberikan pelatihan usaha dalam rangka pemulihan ekonomi pasca erupsi Gunung Semeru beberapa waktu lalu.
"Ada 2000 KK yang terdampak erupsi kemarin. Kita bimbing, kita bina, kita ajarin sesuaikan dengan kemampuan dan potensi daerah yang ada," tuturnya.
Penerima penghargaan Upakarti lainnya untuk kategori Jasa Kepeloporan, Taryono menyampaikan, perusahaannya yang bernama PT Pangansari telah 45 tahun bergerak dalam pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) yang tersebar di sekitar wilayah Jakarta Timur.
Selain itu, jelas Taryono, Pangansari juga terlibat aktif dalam pembinaan IKM, seperti produsen tahu dan produsen kerupuk.
"Bentuk binaannya adalah memberikan pengarahan mengenai hygiene dan sanitasi serta untuk tidak menggunakan bahan pengawet. Selain itu, juga melakukan pelatihan administrasi," paparnya.