Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin: Negara Tujuan Ekspor Puas dengan Produk Indonesia, tapi Bisa Disodok Negara Lain

Ancaman inflasi serta gangguan rantai pasok memaksa Indonesia cermat mengamati perkembangan negara tujuan ekspor.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA- Pemerintah mendorong market intelligence Indonesia agar lebih jeli melihat kebutuhan negara-negara tujuan ekspor manufaktur eksisting di tengah perubahan geopolitk dunia dan ancaman resesi.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Taufiek Bawazier, mengatakan kejelian tersebut diperlukan demi mengoptimalkan destinasi ekspor manufaktur Tanah Air.

"Artinya, market intelligence yang ada di Indonesia menjadi bagian penting untuk melihat kebutuhan pasar," ujarnya dalam acara "Mid-Year Economic Outlook 2022" yang diselenggarakan Bisnis Indonesia, Selasa (2/8/2022).

Sejauh ini, jelasnya, tidak sedikit negara tujuan ekspor yang puas dengan produk industri manufaktur Indonesia.

Sebagai contoh, lanjut Taufik, terdapat 80 negara yang menjadi tujuan pasar ekspor utama produk otomotif RI karena dinilai mampu menyesuaikan dengan permintaan konsumen.

Di sisi lain, dia menyoroti tantangan inflasi ke depan. Kendati inflasi bersifat sementara, Taufik berharap industri manufaktur Indonesia tetap mempertahankan kemampuan fundamental tersebut agar terus bisa mengoptimalkan pasar ekspor eksisting.

"Dengan demikian, pasar ekspor industri manufaktur tidak diambil negara lain," tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper