Bisnis.com, JAKARTA- Pemerintah mendorong market intelligence Indonesia agar lebih jeli melihat kebutuhan negara-negara tujuan ekspor manufaktur eksisting di tengah perubahan geopolitk dunia dan ancaman resesi.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Taufiek Bawazier, mengatakan kejelian tersebut diperlukan demi mengoptimalkan destinasi ekspor manufaktur Tanah Air.
"Artinya, market intelligence yang ada di Indonesia menjadi bagian penting untuk melihat kebutuhan pasar," ujarnya dalam acara "Mid-Year Economic Outlook 2022" yang diselenggarakan Bisnis Indonesia, Selasa (2/8/2022).
Sejauh ini, jelasnya, tidak sedikit negara tujuan ekspor yang puas dengan produk industri manufaktur Indonesia.
Sebagai contoh, lanjut Taufik, terdapat 80 negara yang menjadi tujuan pasar ekspor utama produk otomotif RI karena dinilai mampu menyesuaikan dengan permintaan konsumen.
Di sisi lain, dia menyoroti tantangan inflasi ke depan. Kendati inflasi bersifat sementara, Taufik berharap industri manufaktur Indonesia tetap mempertahankan kemampuan fundamental tersebut agar terus bisa mengoptimalkan pasar ekspor eksisting.
Baca Juga
"Dengan demikian, pasar ekspor industri manufaktur tidak diambil negara lain," tegasnya.