Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cek Data Ketahanan Indonesia Hadapi Potensi Krisis Ekonomi Global

Simak sejumlah data penting terkait daya tahan perekonomian Indonesia menghadapi potensi krisis ekonomi global sebagaimana dihimpun DataIndonesia.id.
Suasana deretan gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Senin (4/7/2022). Foto ilustrasi. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Suasana deretan gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Senin (4/7/2022). Foto ilustrasi. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- Simak sejumlah data penting terkait daya tahan perekonomian Indonesia menghadapi potensi krisis ekonomi global sebagaimana dihimpun DataIndonesia.id di sini.

Data yang dihimpun antara lain perbandingan rasio utang sejumlah negara, perbandingan tingkat inflasi sejumlah negara, rasio utang luar negeri terhadap PDB Indonesia, credit default swap Indonesia selama 5 tahun, perbandingan tingkat kerentanan utang sejumlah negara.

Selain itu, perkembangan tingkat inflasi tahunan Indonesia, posisi cadangan devisa RI, perkiraan kemungkinan resesi di negara-negara Asia Pasifik, serta perkembangan nilai tukar rupiah terhadap US$.

Data, visualisasi, dan analisis selengkapnya dapat disimak melalui laporan berjudul Ujian Ketahanan Indonesia Hadapi Krisis Ekonomi Global di DataIndoensia.id pada tautan ini.

Ancaman krisis ekonomi global semakin nyata. Belum selesai bergelut dengan pandemi Covid-19, dunia kembali dihantam konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina.

Kondisi itu mendorong kenaikan harga energi dan pangan, yang lebih lanjut mengerek laju inflasi di sejumlah negara. Ditambah lagi adanya langkah The Federal Reserve (The Fed) yang telah mendongkrak suku bunga acuannya hingga 225 basis poin (bps) sepanjang tahun ini. Hal tersebut pun membuat negara dengan ruang fiskal sempit menjadi serba salah.

Di satu sisi, menambah utang akan membuat biaya yang dikeluarkan semakin mahal lantaran naiknya imbal hasil (yield) obligasi. Padahal, banyak negara telah menambah utangnya untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Jika utang semakin bertambah, kondisi itu lebih lanjut akan membuat suatu negara berisiko gagal bayar. Namun jika penambahan utang tidak dilakukan, maka inflasi bakal sulit ditekan. Resesi ekonomi pun tak bisa lagi terhindarkan. Persoalan ini pun telah menjadi sorotan Dana Moneter Internasional (IMF).

Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF Krishna Srinivasan mengatakan, utang di kawasan Asia telah meningkat dari 25% sebelum pandemi Covid-19 menjadi 38% pada saat ini.

Tingginya tingkat utang tersebut dikhawatirkan membawa sejumlah negara dalam krisis. Srinivasan pun menyatakan sejumlah negara yang berisiko, antara lain Laos, Mongolia, Maladewa, Papua Nugini, bersama Sri Lanka yang telah gagal membayar utangnya.

Simak data, visualisasi, dan analisis selengkapnya selengkapnya melalui laporan berjudul Ujian Ketahanan Indonesia Hadapi Krisis Ekonomi Global di DataIndoensia.id pada tautan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : DataIndonesia.id
Editor : Setyardi Widodo
Sumber : DataIndonesia.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper