Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2022 sebesar 5,44 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono menyampaikan bahwa mayoritas lapangan usaha pada periode tersebut tumbuh positif, kecuali belanja pemerintah, yakni administrasi pemerintahan dan jasa pendidikan.
Lapangan usaha administrasi pemerintahan dan jasa pendidikan tersebut masing-masingnya terkontraksi sebesar -1,73 persen yoy dan -1,15 persen yoy.
“Administrasi pemerintahan terkontraksi -1,73 persen dikarenakan realisasi belanja pegawai dan belanja barang dan jasa pada pada kuartal II/2022 yang terkontraksi sebesar 2,39 persen,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (5/8/2022).
Sejalan dengan itu, kontraksi pada lapangan usaha jasa pendidikan disebabkan oleh penurunan belanja tunjangan tenaga pendidikan dan tenaga penyuluh non-PNS atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.
Margo mengatakan, capaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2022 terutama didorong oleh perbaikan mobilitas masyarakat.
Hal ini tercermin dari beberapa sektor yang tumbuh tinggi, yaitu transportasi dan pergudangan sebesar 21,27 persen, serta akomodasi dan makan minum sebesar 9,76 persen yoy.
Margo menambahkan, beberapa sektor utama juga mencatatkan pertumbuhan positif, meski moderat, diantaranya sektor industri yang tumbuh sebesar 4,01 persen, perdagangan tumbuh 4,42 persen, dan pertanian tumbuh 1,37 persen yoy.