Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Bersyukur Bisa Subsidi, Bandingkan Harga BBM dengan Negara Lain

Presiden Jokowi menyampaikan rasa syukurnya lantaran Pemerintah Indonesia masih mampu memberikan subsidi, salah satunya BBM, kepada masyarakat.
Warga menunjukan aplikasi MyPertamina saat mengisi bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Rabu (29/6/2022).  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Warga menunjukan aplikasi MyPertamina saat mengisi bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Rabu (29/6/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan rasa syukurnya lantaran Indonesia masih kuat memberikan subsidi kepada masyarakat.

Dia pun meminta seluruh elemen masyarakat juga patut bersyukur karena sampai saat ini harga Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya Pertalite masih terjangkau di harga Rp7.650.

"Kalau bensin di negara lain sekarang harganya sudah Rp31.000—Rp32.000, sedangkan di Indonesia Pertalite masih Rp 7.650 [per liter],” ujarnya dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Senin (1/8/2022)

Kendati demikian, Jokowi kembali mengingatkan bahwa subsidi pemerintah terhadap BBM sudah sangat terlalu besar. Bahkan subsidi yang diberikan pemerintah melalui APBN telah meningkat signifikan saat ini menjadi Rp502 triliun dari sebelumnya sekitar Rp 170 triliun.

"Saya rasa Negara manapun tidak akan kuat memberikan subsidi sebesar itu. Namun, sekarang Alhamdulilah kita masih kuat menahannya sampai sekarang ini. Ini yang patut kita syukuri bersama-sama," katanya.

Dia melanjutkan, selain subsidi energi, pemerintah juga tetap memberikan subsidi pangan untuk menahan kenaikan harga pangan di domestik karena tekanan di rantai pasok pasar global.

"Di negara lain [harga] sudah naik 30 persen, 40 persen, 50 persen naik. Karena apa? mereka yang makan gandum, baik di Asia, Afrika, Eropa, sekarang berada di posisi yang sangat sulit, sudah mahal, barangnya tak ada," ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan pemerintah tetap memberikan subsidi agar harga energi dan pangan tetap terjangkau di pasar dalam negeri, meskipun terjadi gejolak pada produksi dan distribusi pangan dan energi di pasar global karena perang Rusia dan Ukraina.

"Baru akan melakukan pemulihan [dari pandemi Covid-19] tetapi muncul sesuatu yang tidak diperkirakan sebelumnya. Sakitnya belum sembuh muncul yang namanya perang di Ukraina, sehingga semuanya menjadi bertubi tubi menyulitkan semua negara, hampir semua negara pada posisi yang sangat sulit," tutur Jokowi.

Zikir dan Doa Kebangsaan 77 Tahun Indonesia Merdeka di Istana Merdeka, Jakarta, Senin malam ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI yang digelar oleh Istana Kepresidenan.

Acara Zikir dan Doa Kebangsaan di Istana Negara ini dihadiri oleh 100 tokoh yang terdiri dari para kiai, habaib, pejabat negara, tokoh berbagai ormas, dan tokoh lintas agama. Hadir juga 500 jamaah dan santri dari berbagai pondok pesantren di Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper