Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga perdagangan besar (IHPB) pada Juli 2022 naik 0,46 persen (month to mont/mtm).
Kemudian inflasi harga perdagangan besar (HPB) tahun kalender Juli 2022 menjadi 3,98 persen. Sementara inflasi HPB dari tahun ke tahun (year on year/yoy) pada Juli mencapai 5,35 persen.
“Jika dilihat dari sektornya secara mtm mengalami kenaikan. Tertinggi terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian naik sebesar 1,06 persen,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam siaran pers virtualnya, Senin (1/8/2022).
Margo mengatakan untuk sektor pertanian yang mengalami peningkatan harga secara mtm yaitu cabai merah dan bawang merah. “Cabai merah memberikan andil 0,06 persen. Itu karena berkurangnya pasokan karena hama dan cuaca,” ujarnya.
Bawang merah, kata Margo, juga memberikan andil sebesar 0,04 persen. Penyebabnya, ujar dia, hampir sama karena faktor cuaca dan banjir sehingga produksi menjadi berkurang.
Sementara itu, kenaikan sektor penggalian dan pertambangan tinggi karena batubara memberikan andil 0,007 persen. “Batu bara harganya sedang meningkat di pasar global, ini memberikan andil,” tutur Margo.
Sebaliknya, komoditas yang berpengaruh pada kenaikan harga di sektor industri di antaranya Solar dan tepung terigu.
“Solar memberikan andil 0,04 persen, diakibatkan minyak mentah naik di global. Tepung terigu memberikan andil 0,03 persen dan penyebabnya karena kenaikan gandum di pasar internasional,” tutur Margo.