Sikap Wickremesinghe cenderung berubah-ubah. Sebelumnya ia mendengarkan para pengunjuk rasa, namun ia juga bersumpah akan melakukan tindakan keras terhadap mereka yang menyerbu kediaman dan kantor perdana menteri dan presiden pada bulan Juli.
Selain aturan darurat, dia meminta tentara untuk menjaga ketertiban umum. Pasukan keamanan, yang bertindak atas instruksi pengadilan, telah membersihkan lokasi protes besar di tepi laut di dekat sekretariat presiden.
Pemerintah baru telah menyediakan tempat alternatif untuk demonstrasi, namun para demonstran belum akan menerimanya. Kabar pulihnya pasokan makanan dan bahan bakar juga belum pasti berdampak pada aksi demonstrasi.
Namun, para pemimpin gerakan protes telah bersumpah untuk tidak mundur dari tuntutan mereka untuk pengunduran diri Wickremesinghe. Di media sosial, massa menyerukan aksi demonstrasi lanjutan pada 9 Agustus untuk memaksanya turun dari jabatan.