Bisnis.com, KENDAL – Perum Bulog akan memperbanyak fasilitas penggilingan padi modern atau modern rice milling plant (MRMP) sampai berjumlah 13 MRMP. Saat ini, terdapat 10 MRMP yang tersebar di Jawa, Sumatera, dan Nusa Tenggara Barat (NTB), dan ke depannya akan ditambah tiga lagi di NTB dan Sulawesi Selatan.
"Kami bangun 10 MRMP di 10 wilayah sentral produksi beras. Selanjutnya akan ada tambahan tiga sehingga akan ada total 13 MRMP," terang Direktur Utama Bulog Budi Waseso di MRMP Kendal, Kamis (21/7/2022).
Pria yang kerap disapa Buwas ini menjelaskan bahwa setiap MRMP yang ada mampu menyimpan kapasitas total gabah sebanyak 6.000 ton. Oleh sebab itu, dengan adanya 13 MRMP maka total potensi kapasitas gabah yang bisa disimpan di sentra-sentra tersebut bisa mencapai 78.000 ton gabah.
Buwas menambahkan bahwa kapasitas penyimpanan gabah tidak sama dengan kapasitas penyerapan Bulog tergadap gabah milik petani. Dalam artian, gabah-gabah yang sudah dikeringkan melalui drier di fasilitas MRMP bisa disimpan dalam jumbo bag dan nantinya disimpan di berbagai gudang milik Bulog.
"Perrkiraan waktu kita 1-2 bulan gabah-gabah itu diproses jadi beras, paling lama tiga bulan. Jadi kita bisa tampung sebanyak mungkin dengan menggunakan gudang Bulog yang lain," terangnya.
Di sisi lain, kapasitas produksi beras pada setiap MRMP yakni 60 ton per hari.
Baca Juga
Saat ini, tiga MRMP tambahan tengah berada di tahap studi kelayakan atau feasibility study (FS). Proses kontrak diharapkan bisa dilakukan akhir 2022 sehingga akhir 2023 mendatang bisa mulai dioperasikan.
Untuk diketahui, MRMP merupakan bagian dari proyek pengembangan infrastruktur pascapanen Bulog dari dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp2 triliun pada 2016. Berdasarkan catatan Bisnis, pembangunan MRMP juga menggunakan Rp900 miliar dari dana internal Bulog.