Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Bulog akan Tambah Penggilingan Modern di 13 Sentra NTB dan Sulsel

Bulog akan menambah penggilingan padi modern di 13 sentra NTB dan Sulsel.
Dany Saputra
Dany Saputra - Bisnis.com 21 Juli 2022  |  20:13 WIB
Bulog akan Tambah Penggilingan Modern di 13 Sentra NTB dan Sulsel
Dirut Perum Bulog Budi Waseso mengunjungi sentra penggilingan modern atau modern rice milling plant (MRMP) di Kendal, Jawa Tengah, Kamis (21/7/2022) - Bisnis.com/Dany Saputra

Bisnis.com, KENDAL – Perum Bulog akan memperbanyak fasilitas penggilingan padi modern atau modern rice milling plant (MRMP) sampai berjumlah 13 MRMP. Saat ini, terdapat 10 MRMP yang tersebar di Jawa, Sumatera, dan Nusa Tenggara Barat (NTB), dan ke depannya akan ditambah tiga lagi di NTB dan Sulawesi Selatan.

"Kami bangun 10 MRMP di 10 wilayah sentral produksi beras. Selanjutnya akan ada tambahan tiga sehingga akan ada total 13 MRMP," terang Direktur Utama Bulog Budi Waseso di MRMP Kendal, Kamis (21/7/2022).

Pria yang kerap disapa Buwas ini menjelaskan bahwa setiap MRMP yang ada mampu menyimpan kapasitas total gabah sebanyak 6.000 ton. Oleh sebab itu, dengan adanya 13 MRMP maka total potensi kapasitas gabah yang bisa disimpan di sentra-sentra tersebut bisa mencapai 78.000 ton gabah.

Buwas menambahkan bahwa kapasitas penyimpanan gabah tidak sama dengan kapasitas penyerapan Bulog tergadap gabah milik petani. Dalam artian, gabah-gabah yang sudah dikeringkan melalui drier di fasilitas MRMP bisa disimpan dalam jumbo bag dan nantinya disimpan di berbagai gudang milik Bulog.

"Perrkiraan waktu kita 1-2 bulan gabah-gabah itu diproses jadi beras, paling lama tiga bulan. Jadi kita bisa tampung sebanyak mungkin dengan menggunakan gudang Bulog yang lain," terangnya.

Di sisi lain, kapasitas produksi beras pada setiap MRMP yakni 60 ton per hari.

Saat ini, tiga MRMP tambahan tengah berada di tahap studi kelayakan atau feasibility study (FS). Proses kontrak diharapkan bisa dilakukan akhir 2022 sehingga akhir 2023 mendatang bisa mulai dioperasikan.

Untuk diketahui, MRMP merupakan bagian dari proyek pengembangan infrastruktur pascapanen Bulog dari dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp2 triliun pada 2016. Berdasarkan catatan Bisnis, pembangunan MRMP juga menggunakan Rp900 miliar dari dana internal Bulog.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Bulog Beras Bulog penggilingan padi
Editor : Rio Sandy Pradana

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top