Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsisten! BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 3,5 Persen

Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG) BI mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5 persen.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 20-21 Juli 2022 memutuskan untuk mempertahankan  suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen. 

"Dengan assessment yang menyeluruh, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate [BI7DRR] 3,5 persen," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil RDG BI Bulan Juli 2022 hari ini, Kamis (21/7/2022).

Sejalan dengan keputusan ini, Bank Indonesia (BI) menetapkan suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga Lending Facility 4,25 sebesar persen.

"Keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi inti yang masih terjaga di tengah risiko dampak perlambatan ekonomi global pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri," ujarnya. 

Dia mengatakan keputusan ini sejalan dengan perlunya pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar. Meski demikian, Gubernur Perry Warjiyo juga menegaskan ekonomi berbagai negara seperti Amerika Serikat, Eropa, China, dan India tumbuh lebih rendah karena risiko inflasi global.  

BI kembali menurunkan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi global, dari sebelumnya 3,5 persen menjadi 2,5 persen untuk tahun 2022.

"Penurunan proyeksi tersebut sejalan dengan meningkatnya risiko stagflasi dan ketidakpastian pasar keuangan global," imbuhnya. 

Perry mengakui perbaikan ekonomi domestik terus berlanjut, meskipun dampak pertumbuhan ekonomi global perlu diwaspadai. Berbagai indikator pada Juni 2022 menunjukkan perbaikan, salah satunya karena kinerja ekspor yang membaik dan tingginya harga komoditas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper