Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandiri Institute: Tingkat Belanja Masyarakat Naik Gara-gara Traveling

Mandiri Institute melaporkan belanja masyarakat yang terkait mobilitas, seperti traveling, gaya hidup, dan aktivitas kuliner tercatat tumbuh lebih tinggi.
Ilustrasi perempuan siap-siap bepergian atau traveling saat pandemi Covid-19/Freepik
Ilustrasi perempuan siap-siap bepergian atau traveling saat pandemi Covid-19/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Hasil riset Mandiri Institute memperlihatkan bahwa secara umum tingkat belanja masyarakat masih tetap solid di tengah kenaikan inflasi dan kasus Covid-19. Belanja yang berkaitan dengan aktivitas pariwisata atau traveling mengalami kenaikan. 

Mandiri Institute melaporkan belanja-belanja yang terkait mobilitas, seperti transportasi, pariwisata, bensin, hotel, kemudian gaya hidup dan aktivitas kuliner tercatat tumbuh lebih tinggi dengan pangsa mencapai 75 persen dibandingkan aktivitas belanja kebutuhan lainnya.

Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono menuturkan tingginya tingkat vaksinasi Covid-19, pelonggaran mobilitas, dan pengendalian kasus Covid-19 yang relatif baik mendorong bangkitnya sektor pariwisata.

“Tingkat belanja masyarakat [Mandiri Spending Index/MSI] di awal Juli 2022 berada di level 130,2, artinya kenaikan 30 persen lebih tinggi dibanding periode pra-pandemi,” ujar Teguh dalam keterangan tertulis, Selasa (19/7/2022).

Dia menjelaskan saat ini tingkat mobilitas masyarakat, terutama kunjungan ke daerah-daerah pariwisata, terus meningkat. Secara spasial, tingkat belanja masyarakat di wilayah Bali dan Nusa Tenggara terus dalam tren peningkatan.

Hal tersebut, lanjutnya, terjadi terutama sejak kasus Omicron mereda. Per awal Juli 2022, MSI di Bali dan Nusa Tenggara mencapai 87,7, tertinggi sepanjang pandemi Covid-19. 

Berangsur pulihnya sektor pariwisata juga tecermin dari meningkatnya belanja-belanja yang terkait dengan mobilitas, hotel, restoran dan kafe (horeka), dan hiburan.

"Pada daerah-daerah utama wisata, tingkat kunjungan yang lebih tinggi mendorong belanja terkait perjalanan, tiket pesawat, hotel, dan restoran dibanding daerah lain," imbuhnya. 

Dibanding sebelum Ramadan 2022, belanja terkait hotel di daerah pariwisata tumbuh 34 persen, lebih tinggi dibanding daerah lain sebesar 24 persen. Demikian juga belanja terkait restoran, tumbuh 25 persen, juga lebih tinggi dibanding daerah lain 19 persen.

Sementara itu, belanja-belanja lain yang juga meningkat cukup tinggi adalah yang terkait gaya hidup seperti hiburan, fesyen, dan perhiasan. Menurut Teguh, perlu upaya terus-menerus untuk memperkuat potensi sektor lain di daerah-daerah utama pariwisata

“Ke depan, penguatan potensi rumah tangga dan para pelaku-pelaku usaha di daerah-daerah utama pariwisata, terutama di segmen mikro dan usaha kecil, perlu menjadi agenda penting oleh semua pemangku kepentingan,” imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper