Bisnis.com, JAKARTA – Mandiri Institute menyatakan setelah adanya normalisasi usai Lebaran, tingkat belanja masyarakat masih tetap solid di tengah kenaikan inflasi dan kasus Covid-19.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Mandiri Institute, data Mandiri Spending Index menunjukkan tingkat belanja masyarakat pada Ramadan 2022 meningkat 154,3 persen dibandingkan periode yang sama sebelumnya.
Wilayah Kalimantan mengalami peningkatan indeks belanja terbesar menjadi 152,8 persen pada Ramadan 2022, diikuti Sumatra dengan 134,5 persen, Sulawesi 130,9 persen, Jawa 126,7 persen , Maluku dan Papua 123,1 persen, serta Bali dan Nusra 84,2 persen.
Meskipun kenaikan tingkat belanja masyarakat di Bali dan Nusra tidak sebesar wilayah lain, tetapi kenaikan ini merupakan yang tertinggi sejak awal pandemi. Menurut Mandiri Institute, tren kenaikan ini terjadi di Bali sejak dua minggu menjelang Lebaran.
Sebaliknya, indeks belanja di NTB meningkat pesat sejak awal Juni 2022. Saat ini mencapai level 110,5, tertinggi sejak pra pandemi. Hal ini mengindikasikan tingginya kunjungan masyarakat ke Bali dan NTB dari menjelang Lebaran hingga saat ini.
Mandiri Institute juga menilai kenaikan permintaan atas travel, penerbangan, dan hotel kemungkinan berhubungan dengan kenaikan kunjungan ke daerah-daerah pariwisata, terutama ke Bali & Nusra.
Mandiri Institute mencatat adanya peningkatan mobilitas semenjak pelonggaran pasca kasus Covid-19 Delta, sehingga mendorong minat belanja masyarakat. Adapun, peningkatan belanja masyarakat secara signifikan baru terlihat pasca Lebaran atau sehabis Omicron mereda.
Bali mencatatkan pertumbuhan 94 persen usai Lebaran, diikuti oleh NTB sebanyak 82 persen, dan Yogyakarta 29 persen
"Daerah wisata, terutama Bali dan NTB mencatatkan pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan daerah lain, mengindikasikan sektor pariwisata yang berangsur pulih," ujar Mandiri Institute