Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terungkap! Ini Jurus Jitu Jokowi Jaga Daya Tahan Ekonomi RI

Apa saja jurus jitu Presiden Jokowi untuk jaga daya tahan ekonomi Indonesia? Ini penjelasannya.
Presiden Joko Widodo mengunjungi persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (22/6/2022).  Bisnis/Maria Y. Benyamin
Presiden Joko Widodo mengunjungi persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Maria Y. Benyamin

Bisnis.com, JAKARTA - Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono menilai keberhasilan Indonesia dalam menjaga daya tahan ekonomi pada masa pandemi Covid-19 dan ketidakpastian global tak lepas dari jurus gas dan rem yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Sejak awal Presiden Jokowi sangat  konsisten menjaga keseimbangan antara aspek kesehatan dan ekonomi dalam penanganan Covid-19, dengan pendekatan kebijakan gas dan rem," kata Edy dalam keterangan tertulis, Selasa (19/7/2022).

Meskipun cara tersebut awalnya mendapat banyak kritikan, dia mengatakan strategi gas dan rem justru sukses membawa ekonomi Indonesia pulih dan tumbuh.

Hal tersebut dapat dilihat pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tercatat sebesar 5,01 persen (year-on-year/yoy) pada kuartal I/2022.

"Sekarang terbukti bahwa strategi gas dan rem Presiden Jokowi hasilnya sangat baik. Tidak hanya pada penanganan pandemi tapi juga pemulihan ekonominya," ungkapnya.

Selain itu, dia mengatakan pemerintah juga sangat konsisten dalam mengendalikan inflasi meskipun per Juni 2022 angkat inflasi relatif tinggi dari biasanya, yakni mencapai 4,35 persen (yoy). Kendati demikian, Edy menilai angka tersebut relatif sangat baik jika dibandingkan dengan banyak negara lain.

"Pemerintah mengendalikan inflasi dari dua sisi, yaitu kebijakan moneter dan kebijakan fiskal," ucapnya. 

Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) yang berwenang dalam kebijakan moneter masih mempertahankan suku bunga acuannya. Namun di sisi lain, BI menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) agar jumlah uang beredar tidak terlalu besar, sehingga inflasi lebih terkendali.

Kemudian dari sisi fiskal, pemerintah berusaha untuk mempertahankan harga pangan dan energi di tengah gejolak pasar global. Adapun salah satunya dengan menambah anggaran subsidi dan kompensasi untuk energi, baik BBM, listrik dan LPG, serta melaksanakan program perlindungan sosial guna menjaga daya beli kelompok masyarakat kurang mampu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper