Bisnis.com, JAKARTA – Twitter Inc. menolak keluhan Elon Musk bahwa dia tidak memiliki cukup informasi tentang spam dan akun robot.
Dilansir Bloomberg, platform media sosial tersebut menganggap keluhan itu sebagai “tontonan yang tidak relevan" dan mendesak hakim untuk mengadakan persidangan sesegera mungkin atas pembatalan akuisisi senilai US$44 miliar atau sekitar Rp660 triliun.
"Tanggal persidangan sesegera mungkin sangat penting. Sengketa ini merugikan Twitter setiap harinya," kata pengacara Twitter seperti dikutip Bloomberg, Selasa (19/7/2022).
Seperti diketahui, Elon Musk membatalkan kesepakatan untuk mengakuisisi Twitter pada 8 Juli atas dasar perusahaan tidak mematuhi kontrak dengan memberikan informasi untuk menilai seberapa banyak akun bot di platform media sosial itu.
Dia mengatakan akan memakan waktu berbulan-bulan untuk melakukan tinjauan forensik dan meminta persidangan ditunda hingga Februari 2023.
Pengacara Twitter mengatakan Elon Musk sepenuhnya menyadari masalah bot ketika dia menandatangani kesepakatan untuk mengakuisisi perusahaan.
Baca Juga
"Musk menggunakan hak persetujuannya untuk menutup-nutupi operasional perusahaan, dan pelanggarannya membahayakan hubungan Twitter dengan karyawan dan pelanggan," ungkap pengacara Twitter dalam dokumen tuntutan.
Mereka mengatakan keraguan Elon Musk atas rencana akuisisi ini membayangi jutaan saham Twitter. Tidak ada perusahaan terbuka dengan ukuran dan skala ini yang harus menanggung ketidakpastian ini.
Hakim Kathaleen St. J. McCormick yang akan mengadili kasus tersebut mengatakan bahwa sidang hari Selasa di Delaware atas permintaan Twitter untuk mempercepat kasus tersebut akan diadakan secara daring dengan media Zoom alih-alih secara langsung karena dia mengidap Covid-19 bergejala ringan.
Twitter mengajukan gugatan terhadap Elon Musk pekan lalu guna memaksa orang terkaya di dunia ini untuk menyelesaikan kesepakatan akuisisi.
Pengacara Twitter yang berbasis di San Francisco mengatakan mereka hanya perlu empat hari untuk membuktikan bahwa Musk harus tunduk pada kesepakatannya untuk membayar senilai US$54,20 per saham. Saham Twitter naik 0,67 poin ke level US$38,41 pada perdagangan Senin (18/7).