Bisnis.com, JAKARTA – Ekonomi Inggris tumbuh di ekspektasi pada bulan Mei, didorong oleh lonjakan kunjungan ke dokter dan pemesanan liburan yang mengimbangi pelemahan pengeluaran di toko-toko.
Dilansir Bloomberg pada Rabu (13/7/2022), Kantor Statistik Nasional (ONS) mencatat Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris naik secara mengejutkan sebesar 0,5 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month-on-month/mom) setelah turun 0,2 persen pada bulan April.
Angka ini jauh di atas ekspektasi ekonom yang memperkirakan pertumbuhan PDB sebesar 0,1 persen. PDB juga naik 3,5 persen dibandingkan Mei 2021 (yoy), di atas ekspektasi sebesar 2,7 persen.
Seluruh sektor ekonomi mencatat pertumbuhan, dengan lonjakan sektor jasa ditopang oleh kenaikan volume kunjungan ke dokter umum sebesar 15 persen serta lonjakan pemesanan perjalanan untuk musim panas.
“Kesehatan adalah pendorong terbesar dengan lebih banyak orang mengunjungi dokter, meskipun tes dan pelacakan dan program vaksinasi mereda,” kata Darren Morgan, direktur statistik ekonomi di ONS.
Dengan ekonomi yang menunjukkan ketahanan, pasar menaikkan ekspektasi pada laju kenaikan suku bunga dari Bank of England. Investor sekarang mengharapkan suku bunga naik menjadi 2,75 persen pada akhir tahun.
Baca Juga
Kepala ekonom Institute of Directors Kitty Ussher mengatakan dengan lonjakan pertumbuhan ekonomi, tidak ada yang akan mencegah Bank of England untuk terus menaikkan suku bunga selama musim panas.
“Data PDB tersebut meyakinkan (BOE)," ungkap Ussher.
Data ekonomi ini menggarisbawahi warisan ketidakpastian dari pemerintah Perdana Menteri Boris Johnson kepada penggantinya nanti. Hal ini menambah tekanan pada pemerintah untuk menemukan solusi untuk menahan inflasi yang melonjak dan tekanan biaya hidup yang membebani belanja konsumen.
Menteri Keuangan Inggris Nadhim Zahawi mengatakan is senang melihat ekonomi tumbuh, namun semua pihak todak boleh berpuas diri, termasuk dirinya.
“Saya tahu orang-orang khawatir, jadi kami terus mendukung keluarga dan pertumbuhan ekonomi,” ungkap Zahawi, yang juga menjadi salah satu kandidat pengganti PM Johnson.