Bisnis.com, JAKARTA - Pasokan bahan baku industri makanan dan minuman (mamin) tahun depan terancam mengalami gangguan parah jika perang antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi Lukman mengatakan terus berlanjutnya perang tersebut bakal mengganggu siklus panen bahan baku industri, terutama gandum sebagai bahan baku tepung terigu.
"Kalau perang berlanjut, di Rusia dan Ukraina kemungkinan besar tidak bisa menanam gandum. Apabila demikian, maka tahun depan tidak ada panen," kata Adhi, Selasa (12/7/2022).
Sebagai informasi, sampai dengan 2022, Indonesia mengimpor hampir 3 juta ton gandum dari Ukraina.
Selain itu, sambungnya, perang Rusia-Ukraina turut mengakibatkan menipisnya margin perusahaan di industri mamin Tanah Air. Menyusul kondisi itu, kata Adhi, saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang menaikkan harga.
Kendati demikian, lanjutnya, sebagian perusahaan di industri tersebut masih berada di posisi wait and see sembari mencari substitusi bahan baku untuk mengantisipasi memburuknya situasi.
Baca Juga
Selain itu, sambungnya, pelaku industri mamin melakukan pendekatan ke negara lain yang aman dari perang Rusia-Ukraina untuk mengamankan pasokan impor bahan baku.
"Di antaranya, negara di kawasan Amerika Latin dan Australia," kata Adhi.