Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Disebut Mau Longgarkan Tarif Impor dari China, Biden: Masih Dibahas

Presiden AS Joe Biden mengatakan tarif impor barang dari China masih dalam pembahasan dengan tim terkait.
Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan puncak virtual dari Ruang Roosevelt Gedung Putih di Washington, DC, 15 November 2021./Istimewa
Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan puncak virtual dari Ruang Roosevelt Gedung Putih di Washington, DC, 15 November 2021./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pemerintahannya masih membahas kemungkinan pelonggaran tarif AS atas impor China.

Dilansir dari Bloomberg, hal ini diungkapkan dalam menindaklanjuti pernyataan Menteri Perdagangan Gina Raimondo yang mengatakan dia mengharapkan keputusan akan keluar segera.

“Tidak, kami sedang berdiskusi lebih lanjut tentang itu,” kata Biden kepada wartawan di Delaware, seperti dikutip Bloomberg, Senin (11/7/2022).

Pemerintahan Biden telah mempertimbangkan pelonggaran sejumlah tarif yang dijatuhkan pada era Trump untuk barang-barang konsumen dari China untuk beberapa waktu di tengah perpecahan di antara timnya. Pejabat senior AS dan China membahas sanksi dan tarif ekonomi AS pekan lalu.

Raimondo mengatakan pada "Meet the Press" NBC akhir pekan sebelumnya bahwa pihaknya memberikan penjelasan kepada Biden dan dirinya berharap Presiden akan membuat keputusan segera.

Serikat pekerja dan beberapa pejabat tinggi, termasuk Perwakilan Dagang Katherine Tai, mendukung mempertahankan tarif, yang mereka yakini memberikan pengaruh AS dalam negosiasi dengan China.

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen berpendapat tarif barang-barang China sebaiknya dilonggarkan untuk membantu mengekang laju inflasi tercepat dalam 40 tahun dan mengurangi harga konsumen pada barang-barang sehari-hari.

“Kita harus jelas tentang apa yang akan dan tidak akan dilakukan oleh kenaikan tarif, bukan? Menaikkan tarif tidak akan menurunkan inflasi secara signifikan,” ungkap Raimondo kepada NBC.

Dia melanjutkan yang dapat dilakukan saat ini adalah membantu masyarakat pada barang-barang rumah tangga tertentu. Yang paling penting bagi Biden adalah bahwa tindakan apa pun yang dilakukan tidak menyakiti warga pekerja Amerika.

Mantan Presiden Donald Trump memberlakukan tarif pada berbagai barang China mulai Juli 2018 setelah penyelidikan menyimpulkan China mencuri kekayaan intelektual dari perusahaan AS dan memaksa mereka untuk mentransfer teknologi.

Pemerintahan Biden mengatakan pada bulan Mei akan meninjau tarif tersebut sebelum tarif berakhir pada bulan Juli tahun ini.

Raimondo mengatakan bulan lalu bahwa AS telah memutuskan untuk mempertahankan tarif baja dan aluminium tetapi mungkin mencabutnya pada barang impor lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper