Bisnis.com, JAKARTA – PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan penyediaan 750 unit hunian pada kawasan berorientasi transit guna mempermudah mobilitas masyarakat pengguna moda MRT.
Hunian tersebut ditargetkan untuk generasi milenial (gen z) dengan bentuk rusunawa (rumah susun sederhana sewa) dan rusunami (rusun sederhana berstatus milik).
Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta Farchad Mahfud menyebut salah satu hunian dengan pendekatan transit oriented development (TOD) yang ditargetkan selesai pembangunannya tahun ini berlokasi di Apartemen One Bell Park yakni di dekat Stasiun MRT Fatmawati.
Berdasarkan peta jalan atau roadmap TOD Fair MRT 2022, hunian TOD One Bell Park ditargetkan untuk groundbreaking pada pertengahan Agustus 2022.
Saat ini, progres pembangunan sudah berjalan 65 persen. Hunian TOD terjangkau diharapkan bisa menyediakan hunian bagi kelompok masyarakat yang belum terakomodasi oleh subsidi bantuan perumahan, serta belum mampu memiliki hunian di pusat kota.
"Hunian TOD di One Bell Park saat ini sedang dalam proses pembangunan, kita harapkan bisa segera selesai di tahun ini. Kira-kira ada tambahan unit yang bisa dibeli oleh warga yang eligible untuk membeli area hunian itu," terang Farchad saat Forum Jurnalis MRT, Kamis (30/6/2022).
Baca Juga
Hunian TOD tersebut ditargetkan bagi masyarakat dengan pendapatan Rp7 juta sampai dengan Rp20 juta per bulan.
Farchad tidak menampik bahwa adanya stasiun atau fasilitas transportasi massal memicu peningkatan harga hunian di sekitarnya. Untuk itu, dia mengeklaim penyediaan hunian TOD dekat dengan Stasiun MRT bisa menyelesaikan masalah hunian yang semakin sulit didapatkan sekaligus meningkatkan ridership MRT.
Ke depan, hunian di kawasan transit akan diperbanyak di dekat area Stasiun MRT. Program hunian TOD tersebut akan diluncurkan pada Desember 2022.
Terkait dengan kontraktor proyek hunian TOD, anak usaha PT MRT Jakarta seperti PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek dan PT Intergasi Transit Jakarta akan menggaet berbagai pihak penyedia (provider) hunian.
"Kalau pihak kontraktor ini bermacam-macam ya, saya kira kita open tender aja. Kontraktor bebas siapa saja yang mau terlibat," terang Farchad.