Bisnis.com, JAKARTA - Dua paket pekerjaan proyek MRT Fase 2A Bundaran HI–Kota yang sempat gagal tender sudah menemukan titik terang. Dua paket pekerjaan tersebut yakni CP 202 civil works Mangga Besar–Harmoni, serta CP 205 railway system dan track work.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar mengatakan untuk paket CP 202 telah melaksanakan ulang direct contracting atau penunjukkan kembali terhadap kontraktor yang akan berpartisipasi pada proyek tersebut. Sebelumnya, paket pekerjaan tersebut sempat terhambat akibat gagal tender.
Sebulan setelahnya yakni Mei 2022, kandidat kontraktor mengajukan proposal penawaran dan negosiasi antara kedua belah pihak telah berlangsung saat ini.
"Saat ini sedang didiskusikan kontrak dan negosiasi, ini nampaknya akan dicapai kesepakatan. Direncanakan pertengahan Juli kontrak akan ditandatangani dan langsung dimulai pekerjaan," terang William pada acara Forum Jurnalis MRT, Kamis (30/6/2022).
Di sisi lain, optimisme juga diperkuat dengan semakin kuatnya juga komitmen Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency atau JICA. Pihak Jepang menyatakan komitmen yang lebih kuat setelah lawatan pihak MRT dan Kementerian Perhubungan bulan ini.
Pada November 2022, pihak Jepang akan mengucurkan kembali pinjaman dari total Rp22,5 triliun yang sudah disetujui pertama kali untuk diberikan (sebagai pinjaman) kepada proyek MRT. William mengatakan sekitar Rp9 triliun telah dicairkan dari total pinjaman, dan sebanyak Rp10 triliun lagi tengah diajukan untuk diproses akhir tahun ini.
Baca Juga
"Pertama dulu diberikan sekitar Rp9 triliun, dan berikutnya sekitar Rp10 triliun yang sedang kita proses dan akan ditandatangani November 2022. Di dalamnya ada untuk perencaan Fase 2B," katanya.
Di samping itu, paket CP 205 juga telah mendapatkan beberapa calon kontraktor dan kini tengah melakukan konsolidasi serta negosiasi. Rencananya, tender akan dilakukan melalui international competitive bidding pada Juli 2022, dengan mengundang beberapa calon kontraktor potensial.