Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pejabat BKPM Curhat, Perlu Negosiasi 25 Kali Buat Yakinkan LG Investasi di Indonesia

Pejabat BKPM mengungkapkan upaya mendatangkan investasi LG Energy Solution ke Indonesia membutuhkan upaya besar. BKPM harus melakuka 25 kali negosiasi.
Gedung Kementerian Investasi/BKPM di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Gedung Kementerian Investasi/BKPM di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -  Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Indra Darmawan mengungkapkan tidak mudah untuk membuat LG Energy Solution untuk merealisasikan investasinya di Indonesia.

"Dari pengalaman yang kami alami berinteraksi dengan LG itu tidak kurang dari 25 kali negosiasi," kata Indra dalam webinar bertajuk Ambisi Indonesia Kembangkan Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik, Rabu (29/6/2022).

Sepanjang negosiasi ada banyak perubahan yang perlu dilakukan sampai akhirnya keduanya menemui kata sepakat. Mereka bahkan harus bolak-balik dari Jakarta-Seoul hanya untuk merealisasikan investasinya.

"Jadi cukup kuat dan ketat negosiasinya sampai akhirnya mereka merealisasikan investasinya," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, 1.000 hektar tahap kedua Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang akan diisi oleh perusahan produsen baterai kendaraan listrik, salah satunya LG dari Korea Selatan.

President LG Energy Solution Lee Bang Soo menyampaikan, pabrik inti proyek Grand Package di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah, akan menjadi titik kunci penting untuk pembangunan nasional yang seimbang.

"Saya hadir di  sini dengan visi untuk mengembangkan Kawasan Industri Batang menjadi kawasan industri EV terpenting di Asia Tenggara di masa depan. Proyek Grand Package ini merupakan proyek skala besar yang dapat mendukung produksi baterai kendaraan listrik sebesar 3,5 juta unit dan 200 gigawatt per tahun," kata Lee dalam Implementasi Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengutip Bisnis, Rabu (29/6/2022).

Di lain sisi Indra menyampaikan, pihaknya tidak hanya berhenti di Korea Selatan saja, namun juga mulai menggaet negara-negara lain untuk berinvestasi di Indonesia, terutama di sektor baterai kendaraan listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper