Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makin Panas, Negara G7 Wacanakan Larangan Impor Emas dari Rusia

Pengiriman emas antara Rusia dan London merosot menjadi hampir nol sejak pecahnya perang antara Rusia dan Ukraina.
Ilustrasi emas batangan/ Bloomberg
Ilustrasi emas batangan/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat, Jepang, Kanada berencana untuk mengumumkan larangan impor emas dari Rusia dalam KTT G7 di Jerman.

Dilansir Bloomberg pada Minggu (26/6/2022), dalam sebuah pernyataan oleh Pemerintah Inggris, tindakan ini akan memiliki dampak secara global sehingga menghalangi celah bagi Presiden Rusia Vladimir Putin meraih dana.

Pengiriman emas antara Rusia dan London merosot menjadi hampir nol sejak negara-negara Barat memberlakukan sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.

London Bullion Market Association yang menetapkan standar untuk pasar itu menghapus penyulingan emas Rusia dari daftar terakreditasinya pada Maret.

"Apa yang dilakukan adalah memformalkan apa yang telah dilakukan industri emas," kata Kepala Penelitian penyedia jasa broker BullionVault Adrian Ash.

Sumber tersebut mengatakan tindakan ini akan berlaku bagi emas pertama yang meninggalkan Rusia ke negara G7. Adapun, Kementerian Keuangan AS akan mengeluarkan larangan pada Selasa.

Orang AS telah dilarang terlibat dalam transaksi terkait emas dengan bank sentral Rusia, Dana Kekayaan Nasional Rusia, dan Kementerian Keuangan Rusia di bawah perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden pada 15 April.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper