Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Bogor menyebut peluang untuk bisnis properti di kawasannya masih terbuka lebar seiring dengan masih adanya ruang yang belum digarap oleh pengembang.
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika mengatakan Kabupaten Bogor memiliki luas hampir 50 persen dari total wilayah Jabodetabek. Tetapi, hal itu juga membuat konsep penataan tata ruang wilayah Kabupaten Bogor menjadi agak berbeda.
Dia menuturkan, dari total luas daerah Kabupaten Bogor sebesar 300.000 hektar, luas wilayah yang dapat digarap untuk permukiman adalah seluas 100.000 ha.
"Trennya baru terisi 50 persen," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (22/6/2022).
Ajat menuturkan fokus wilayah Kabupaten Bogor pada masa lampau berfokus dengan pengembangan di wilayah utara dan selatan. Hal itu mengacu pada ketersediaan infrastruktur yang dibangun pemerintah seperti Jalan Tol Jagorawi dan jalur kereta api.
Namun, pada saat ini Pemerintah Kabupaten Bogor tengah mengubah fokus pengembangan wilayahnya ke daerah barat dan timur.
Dia mengatakan peluang permintaan hunian di Kabupaten Bogor dalam kurun waktu 12 tahun terakhir sangat baik. Dia mencatat tren permintaan huniaan per tahunnya mencapai 2.000 ha.
"Tapi tetap kita punya amanah untuk berperan sebagai area konservasi dan pertanian itu yang akhirnya kita tidak bisa jor-joran untuk menjadikan Kabupaten Bogor menjadi kawasan permukiman, kita hanya menyediakan sepertiga lahan yang kita miliki," ungkapnya.
Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten Bogor tetap akan menangkap peluang pengembangan permukiman untuk wilayah-wilayah yang belum dengan terus memberikan infrastruktur pendukung untuk pengembang.
Di samping memberikan kemudahan perizinan, Ajat menyebut pihaknya secara aktif berkomunikasi dengan pemerintah pusat untuk memberikan dukungan seperti akses jalan provinsi, dan jalan tol, hingga infrastruktur transportasi lainnya.
"Peluang itu kita ambil dengan perwujudan infrastruktur yang di luar kewenangan kita, kita sangat terbuka mengajak untuk berpikir bersama karena ada jalan nasional ada jalan provinsi, kita mengkolaborasikan," jelasnya.