Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Hasil Diskusi Proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya dengan Jepang

Menhub Budi Karya melanjutkan pembahasan proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya dengan Jepang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan komisi V DPR,  di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan komisi V DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melanjutkan pembahasan proyek kereta semi cepat Jakarta–Surabaya dengan Pemerintah Jepang.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam lawatannya ke Jepang pada Rabu (22/6/2022) menjelaskan bahwa saat ini konsep kereta semi cepat Jakarta–Surabaya sudah dibahas untuk melalukan finalisasi dengan dengan kajian kelayakan atau (feasibility study/FS). Apabila proyek ini bisa berjalan dengan mulus, jarak Jakarta-Surabaya bisa ditempuh kurang dari 6 jam.

"Konsep kereta semi cepat Jakarta – Surabaya sudah ada konsep yang diberikan. Untuk mengukur dengan cermat bagaimana kondisi lapangan dan trase yang dilakukan membutuhkan waktu satu tahun," ujarnya dalam konferensi pers daring, Rabu (22/6/2022).

Pemerintah telah membahas untuk mengerjakan proyek ini dan membaginya dengan dua tahap. Tahap pertama akan lebih dahulu dilakukan di Jakarta-Semarang. Setelah itu, baru akan dilanjutkan ke Semarang-Surabaya. Dia memperkirakan kajian proyek tersebut akan berlangsung selama satu tahun atau maksimal dua tahun.

Dalam pendetailan studi kelayakan pemerintah akan mendalami persoalan realignment jalur kereta api. Waktu pelaksanaannya akan berlangsung kurang lebih dua sampai empat tahun.

Ketika dikonfirmasi lebih jauh terkait dengan nilai investasi proyek ini, Menhub memastikan baru dapat diketahui setelah selesai dilakukan studi kelayakan. Menteri yang akrab disapa BKS tersebut menekankan bahwa proyek ini merupakan upaya realignmnent terhadap jalur yang ada.

Pemerintah mencoba membuat suatu lintasan yang lebih datar, lurus, dan tidak meliuk di Kota Jakarta – Surabaya. Kemudian juga akan menggunakan jalur layang atau elevated di kota-kota tertentu seperti di Cirebon dan Pekalongan, Semarang, dan kota lainnya. Dengan demikian, pemerintah juga bisa mengatasi persoalan lintasan sebidang.

"Tercatat dari Jakarta-Surabaya itu hampir 800 lintasan sebidang resmi yang harus kita selesaikan, Jadi memang Kalau bicara biaya belum bisa kita pastikan secara pasti," tekannya.

Sebelumnya, pada akhir Mei 2021, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan membeberkan arahan sementara dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengenai rute kereta semi cepat Jakarta - Surabaya.

"Presiden kemarin arahannya itu melihat studinya ini, Bandung Kertajati, Kertajati - Jogja, Jogja - Solo, dan Surabaya," ujarnya.

Kabar soal Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya ini sebetulnya juga telah disinggung oleh presiden Jokowi saat meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang digarap oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Saat itu, Jokowi juga mengatakan bahwa SDM-SDM tanah air bisa menyerap ilmu dari proyek ini.

Pasalnya, kata Kepala Negara, pemerintah juga sedang menyiapkan proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya. "Kami harapkan apabila sudah diputuskan, akan diperpanjang sampai ke Surabaya," ungkap Jokowi (18/5/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper