Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ide Subsidi Silang Tiket Pesawat, Kemenhub Beri Restu?

Kemenhub memberikan respons soal ide subsidi silang tiket pesawat.
Sejumlah penumpang pesawat berjalan setibanya di Terminal 2 Kedatangan Domestik Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (2/1/2022). /Antara Foto-Fauzan/wsj.
Sejumlah penumpang pesawat berjalan setibanya di Terminal 2 Kedatangan Domestik Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (2/1/2022). /Antara Foto-Fauzan/wsj.

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mempersilakan maskapai penerbangan dan agen perjalanan serta perusahaan event untuk melakukan kerja sama subsidi silang dalam menawarkan paket perjalanan yang lebih hemat.

Juru Bicara Adita Irawati menjelaskan bahwa mekanisme subsidi silang ditawarkan oleh Menparekraf Sandiaga Uno memungkinkan untuk dilakukan tetapi tentunya dengan skema Bisnis to Bisnis. Mengingat skemanya adalah B to B, Adita menilai perusahaan-perusahaan event, agen travel, dan maskapai bisa saja bekerja sama untuk hal tersebut.

“Dalam hal ini kemenhub membebaskan skema-skema kerja sama selama tidak ada pelanggaran terhadap ketentuan Tarif Batas atas dan Tarif Batas Bawah,” ujarnya, Selasa (21/6/2022).

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyampaikan sejumlah usulan dalam bentuk mekanisme subsidi silang guna menyiasati naiknya tarif tiket pesawat saat ini.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjelaskan mekanisme subsidi silang bukan dengan menaikkan tarif kelas bisnis karena hal tersebut menyulitkan bagi maskapai. Melainkan, mekanisme subsidi silang ini melibatkan pengelola event dan ekosistem penerbangan lainnya.

Skema ini, jelasnya, memungkinkan adanya penjualan paket-paket wisata yang di dalamnya mencakup event, destinasi, akomodasi, pengelola tempat wisata, penyelenggara event, dan operator pesawat.

"Perusahaan-perusahaan besar itu bisa saling melakukan cross subsidi sehingga paket yang ditawarkan itu akan lebih keseluruhan lebih terjangkau harganya," jelasnya dalam weekly press briefing, Senin (20/6/2022) malam.

Menurutnya, kondisi industri penerbangan saat ini harus mampu keluar dari tekanan setelah dua tahun tidak bisa berkutik akibat pandemi. Dia berharap subsidi silang ini bisa menjadi salah satu solusi yang dapat mendorong pemulihan industri penerbangan sekaligus melakukan pariwisata dengan harga yang lebih terjangkau.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper