Bisnis.com, JAKARTA — India berupaya menjegal langkah Presiden China Xi Jinping untuk memanfaatkan KTT BRICS sebagai cara menandingi tatanan global yang dipimpin Amerika Serikat.
Seorang pejabat India anonim tersebut mengatakan bahwa negosiator India akan memastikan bahwa pernyataan bersama yang akan dirilis dari pertemuan tersebut akan bersifat netral.
Selain itu, pernyataan bersama juga akan mencegah celah bagi China dan Rusia memanfaatkan pertemuan untuk memenangkan propaganda melawan AS dan sekutunya.
KTT BRICS akan dihadiri oleh kepala negara dari Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Beijing akan menjadi tuan rumah dalam pertemuan yang dilakukan virtual kali ini.
Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi juga akan berupaya untuk menunda usaha China untuk memperluas pengelompokan BRICS dengan menentukan kriteria untuk menambah anggota baru.
"BRICS telah menjadi platform untuk mendiskusikan dan merundingkan isu yang menjadi perhatian bersama untuk negara berkembang," ujar Kementerian Luar Negeri India dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga
Beberapa agenda yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut di antaranya adalah kerja sama untuk pencegahan terorisme, perdagangan, kesehatan, obat tradisional, dan lingkungan.
Pertemuan ini akan memberikan jalan bagi Xi dan Putin untuk memperluas visi mereka tentang tatanan global setelah kedua pemimpin menyatakan persahabatan tanpa batas hanya beberapa pekan sebelum invasi Rusia ke Ukraina.
China telah menjalin hubungan diplomatik penting dengan Rusia. China juga menolak sanksi yang telah diterapkan oleh AS.
Xi akan memberikan pidato pada Rabu, sehari sebelum para pemimpin negara BRICS berkumpul. Menteri Luar Negeri China mengatakan bahwa Xi akan memimpin dialog online pada Jumat yang juga akan diikuti oleh negara berkembang.
Brasil, Rusia, India, dan China membentuk BRICS pada 2009 dan Afrika Selatan bergabung pada setahun setelahnya.