Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dihujani Sanksi AS, Industri Semikonduktor di China Tumbuh Subur

Persaingan antara AS dan China akan semakin panas di sektor semikonduktor global yang bernilai US$550 miliar.
Ilustrasi chip/ Bloomberg
Ilustrasi chip/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Industri chip China tumbuh lebih cepat dari perkiraan justru setelah sanksi yang dikenakan oleh Amerika Serikat kepada Huawei Technologies Co. hingga Hangzhou Hikvision Digital Technology Co. yang memacu permintaan di luar negeri.

Persaingan antara Washington dan Beijing akan semakin panas di sektor semikonduktor global yang bernilai US$550 miliar. Sektor ini memainkan peran penting untuk industri lainnya, mulai dari pertahanan sampai dengan otomotif.

Beijing berambisi untuk mengalahkan pesaing geopolitiknya dan bisa menurunkan impor chipset yang nilainya mencapai US$430 miliar pada 2021.

Hal ini terbukti dengan laporan SEMI yang menunjukkan kenaikan pemesanan alat produksi chip naik 58 persen pada tahun lalu yang juga diikuti dengan ekspansi produksi.

Saat ini, 19 dari 20 perusahaan dengan pertumbuhan tercepat di dunia berasal dari China. Padahal, angka itu jauh lebih kecil dari jumlah pada tahun lalu yang hanya delapan perusahaan.

Pemain industri ini seperti pemasok software desain, prosesor, dan peralatan vital untuk pembuatan chip terus menggenjot pendapatan seperti pemimpin global Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. atau ASML Holding NV.

Kendati pertumbuhan kedua perusahaan menjadi tertahan, aktivitas produksi dan pasokan di sektor pembuatan chip China justru meledak.

Analis memprediksi masih ada ruang pertumbuhan meskipun saham Cambricon Technologies Corp. asal China sudah tumbuh dua kali lipat dari level terendah tahun ini.

Beijing akan mengelola investasi senilai miliaran dolar untuk program Little Giants guna mendukung para pemenang teknologi nasional dan sebagai taktik untuk menghindari sanksi AS.

Kesuksesan dari pemain chip China bahkan telah menarik minat perusahaan teknologi raksasa seperti Apple Inc., yang dikabarkan sedang mempertimbangkan Yangtze Memory Technologies Co. sebagai pemasok flash memory iPhone.

"Tren mendasar terbesar adalah upaya China untuk swasembada dalam rantai pasokan, yang dikatalisasi oleh lockdown terkait Covid,” tulis analis Morningstar Phelix Lee, seperti dikutip Bloomberg pada Selasa (21/6/2022).

Menurutnya, konsumen China yang lebih banyak menggunakan produk semikonduktor impor perlu mencari alternatif produk lokal untuk memastikan pertumbuhan.

Penjualan chip lokal tumbuh pesat dengan total penjualan yang melonjak 18 persen pada 2021 yang mencapai rekor lebih dari 1 triliun yuan atau setara US$150 miliar, menurut Asosiasi Industri Semikonduktor China.

Kelangkaan chip global juga menguntungkan pemasok asal China untuk mengakses pasar internasional.

Semiconductor Manufacturing International Corp. (SMIC) dan Hua Hong Semiconductor Ltd., produsen chip dengan kontrak terbesar telah memasang kapasitas penuh meskipun serangan pandemi Covid-19 telah mengganggu operasi dan logistik di China.

SMIC baru-baru ini melaporkan lonjakan penjualan kuartalan hingga 67 persen, melampaui pesaingnya seperti GlobalFoundries Inc. dan TSMC.

Sementara itu, pendapatan Shanghai Fullhan Microelectronics Co. tumbuh rata-rata 37 persen karena tingginya permintaan untuk produk pengawasan.

Sementara itu, pengembang alat desain Primarius Technologies Co. membukukan penjualan rata-rata dua kali lipat selama empat kuartal terakhir seiring dengan pemasaran produk unggulan seperti chip berukuran 3 nanometer.

Analis Morningstar Lee mengatakan peningkatan kapasitas yang agresif dari para pemain China akan meningkatkan kehadiran mereka secara global.

"Ada sedikit keraguan bahwa pembuat chip China dapat mencapai pertumbuhan pendapatan selama beberapa tahun ke depan dari mobil, elektronik konsumen, dan perangkat lainnya," katanya.

Perlu diketahui, Amerika Serikat mulai melarang penjualan teknologi Amerika kepada perusahaan seperti SMIC dan Hangzhou Hikvision Digital Technology Co. sejak 2020.

Mantan CEO Google Erics Schmidt mengatakan melalui kolum Wall Street Journal bahwa Amerika hampir kalah dalam persaingan chip.

“Jika Beijing mengembangkan keunggulan yang tahan lama di seluruh rantai pasokan semikonduktor, itu akan menghasilkan terobosan dalam teknologi dasar yang tidak dapat ditandingi AS," tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper