Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenaker Dorong Pemenuhan Tenaga Kerja Kompeten, Ini Strateginya

Kementerian Ketenagakerjaan akan melakukan konsolidasi informasi terkait suplai pasar tenaga kerja sejalan dengan pemulihan ekonomi.
Sejumlah buruh pabrik pulang kerja di kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (17/4/2020)./ANTARA FOTO-Fauzan
Sejumlah buruh pabrik pulang kerja di kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (17/4/2020)./ANTARA FOTO-Fauzan

Bisnis.com, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi menegaskan komitmen dari pemerintah pusat dalam mengkonsolidasikan informasi mengenai suplai pasar kerja untuk memenuhi kebutuhan perusahaan atau industri mendapatkan tenaga kerja berkompetensi.

"Melalui konsolidasi informasi suplai pasar kerja diharapkan ketersediaan data semakin memadai baik dari sisi kuantitas menuju big data maupun dari sisi kualitas data yang terkonsiliasi," ucap Anwar ketika membuka kegiatan Konsolidasi Informasi Suplai Pasar Kerja di Semarang, Jawa Tengah, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (21/6/2022).

Anwar mengatakan saat ini tantangan utama bagi perekonomian Indonesia adalah rendahnya kualitas pertumbuhan ekonomi, terutama kemampuan sektor-sektor ekonomi dalam meningkatkan penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat.

Dari penelitian yang dilakukan McKinsey & Co pada 2019, teknologi otomasi akan menghasilkan 4 hingga 23 juta pekerjaan di 2030.

"Ini sudah termasuk 10 juta pekerjaan yang baru, sejalan dengan tren inovasi dalam menciptakan bentuk-bentuk pekerjaan baru," ungkap Anwar.

Dia menyebut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2022 mencapai 5,83 persen.

"Meski tercatat turun dibandingkan Februari 2021, kondisi ketenagakerjaan masih belum bisa dikatakan pulih,"ucapnya.

Dalam konsolidasi ini, Anwar mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama membangun perekonomian Indonesia melalui pembangunan tenaga kerja yang kompeten dan berkualitas.

Data BPS juga mencatat tiga sektor yang menyerap tenaga kerja tertinggi yakni dari pertanian, perdagangan, dan industri olahan yang juga membutuhkan tenaga kerja kompeten.  

Selama Februari 2021 hingga Februari 2022 tenaga kerja yang terserap pada lapangan usaha pertanian sekitar 1,86 juta orang, sektor industri pengolahan sekitar 850.000 orang, dan perdagangan sebesar 640.000 orang.

Secara kumulatif, ketiga sektor tersebut sudah menyumbang lebih dari 60 persen distribusi serapan tenaga kerja.

Sebelumnya, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus menyampaikan kepada pemerintah untuk fokus mengembangkan SDM pada ketiga sektor tersebut.

“Kita punya sektor strategis di bidang argo, industri, itu berpotensi untuk ditingkatkan value added nya, jadi produk akan lebih mahal. memang harusnya tenaga kerja itu arahnya dibawa untuk membangun sektor tadi,” ujar Heri, Senin (20/6/2022).

Heri juga menekankan pada sektor pertanian bukan hanya berarti hanya bercocok tanam, tetapi juga pengolahan pasca panen sehingga produk pertanian memiliki nilai tambah. Artinya membutuhkan tenaga kerja yang semakin kompeten. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper