Bisnis.com, JAKARTA- Tren surplus neraca perdagangan komoditas industri pengolahan Tanah Air tercatat telah berlangsung lebih dari 2 tahun atau selama 25 bulan berturut-turut sampai dengan kinerja Mei 2022.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengatakan tren surplus tersebut berlangsung sejak Mei 2020 sebelum kemudian kembali mengalami kinerja positif pada Mei lalu.
Perlu diketahui, kinerja ekspor industri pengolahan sepanjang Januari-Mei 2022 mencapai US$83,73 miliar atau tumbuh 25 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$66,99 miliar.
Nilai pengapalan sektor industri memberikan kontribusi tertinggi, dengan menembus 72,83 persen dari total nilai ekspor nasional selama 5 bulan terakhir yang menyentuh US$114,97 miliar.
Pada Mei 2022, ekspor sektor industri manufaktur melanjutkan tren surplusnya dengan nilai mencapai US$2,89 miliar.
"Kinerja neraca perdagangan yang kembali mencatatkan nilai surplus perlu disyukuri karena menjadi modal dalam menopang upaya pemulihan ekonomi nasional yang masih berlangsung," kata Agus via siaran pers, Selasa (21/6/2022).
Baca Juga
Menurut Agus, sektor-sektor industri di Indonesia semakin agresif dalam memperluas pasar ekspornya seperti ke negara-negara Eropa, di antaranya Belanda, Jerman dan lainnya.
Sebab, sambungnya, negara-negara tersebut sedang terdampak soal pasokan barang akibat perang Rusia-Ukraina.