Bisnis.com, JAKARTA - Airbus SE dan Qantas Airways Ltd. menjalin kerja sama investasi gabungan senilai US$200 juta untuk mendukung penggunaan bahan bakar ramah lingkungan alias sustainable aviation fuel (SAF) di Australia.
Dilansir dari Bloomberg Minggu (19/6/2022), Asosiasi Transportasi Udara Internasional mengatakan di Doha bahwa langkah itu dilakukan untuk mempercepat adopsi SAF di Negeri Kanguru.
"Penggunaan SAF meningkat secara global karena pemerintah dan industri bekerja sama untuk menemukan cara menghilangkan karbon di sektor penerbangan," kata Chief Executive Officer Qantas Alan Joyce dalam konferensi pers.
Keduanya akan menanamkan investasi secara seimbang pada proyek ini, ditambah kontribusi kecil dari anak usaha Raytheon Technologies Corp.’s Pratt & Whitney yang telah bermitra dengan maskapai.
Maskapai yang berbasis di Sydney saat ini menggunakan sekitar 1 persen SAF dalam jaringannya. Bertambahnya penggunaan SAF juga seiring dengan harapan perusahaan akan pulihnya industri perjalanan.
Pemesanan pesawat mencapai 120 persen dari posisi sebelum Covid-19, setelah berakhirnya pembatasan perjalanan dan juga musim liburan. Dia meyakini kapasitas perjalanan internasional akan pulih sepenuhnya pada kuartal II/2023 mendatang.