Bisnis.com, JAKARTA - Pelaksana Kartu Prakerja bakal menggelar program secara tatap muka atau offline setelah dua tahun dilaksanakan secara daring (online).
Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Pelaksana Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (16/6/2022).
"Kita sedang menyiapkan ya dan kami di PMO [Manajemen Pelaksana] intinya menyiapkan [Kartu Prakerja] di lapangan," kata Denni, Kamis (16/6/2022).
Denni menyampaikan pihaknya saat ini tengah mempersiapkan pilot project program Kartu Prakerja offline dengan hati-hati agar ketika diimplementasikan dapat memberikan hasil yang maksimal.
Menurutnya, penerapan Kartu Prakerja secara tatap muka akan diterapkan dalam skala kecil terlebih dahulu.
"Karena ini adalah hal yang baru kita akan sangat hati-hati. Percobaan dulu ya, kecil dulu skalanya untuk kita coba belajar di PMO bagaimana melaksanakan pelatihan offline itu dengan hasil yang maksimal," jelas dia.
Baca Juga
Kendati demikian, Denni belum bisa memastikan kapan program tersebut bakal digelar secara offline. PMO Kartu Prakerja akan menunggu arahan dari Komite Cipta Kerja kapan waktu yang tepat untuk melakukan pelatihan secara offline.
"Saya mengikuti Komite Cipta Kerja. Tapi kita prepare untuk menyiapkan pelatihan blended maupun offline. Tapi teman-teman sabar ya, karena ini kan PMO belajar terus bagaimana melaksanakan itu supaya optimal," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital Ketenagakerjaan dan UMKM Rudy Salahuddin berharap program Kartu Prakerja baik blended maupun offline bisa berjalan dengan baik, seiring dengan membaiknya situasi pandemi saat ini.
"Jadi kita mungkin modifikasinya akan lebih heavy kepada pelatihan-pelatihan offline untuk pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan di Indonesia dalam waktu singkat dan masa depan," kata Rudy.