Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa belum lama ini dirinya dihubungi oleh seorang perdana menteri (PM) negara sahabat yang meminta untuk dikirimi minyak goreng.
Jokowi menceritakan bahwa permintaan tersebut dilakukan karena ketersediaan di negaranya yang sudah begitu menipis. Meskipun demikian, dia enggan untuk mengungkapkan siapa perdana menteri negara sahabat yang minta dikirimi minyak goreng.
"Dua hari yang lalu, malam-malam saya mendapatkan telepon dari seorang perdana menteri, tidak usah saya sebutkan negaranya, beliau meminta-minta betul 'Presiden Jokowi tolong dalam sehari dua hari ini kirim yang namanya minyak goreng' begitu," kata Jokowi dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (14/6/2022)
"'Stok kami betul-betul sudah habis dan kalau barang ini tidak datang akan terjadi krisis sosial, krisis ekonomi, yang berujung juga pada krisis politik.' Dan itu sudah terjadi di negara yang namanya Sri Lanka," ujar Jokowi menirukan pernyataan PM tersebut.
Lebih lanjut, Kepala Negara mengatakan bahwa fenomena tersebut harus direspons dengan baik oleh jajaran pemerintah baik pusat maupun daerah.
Penyebabnya, hal tersebut merupakan sinyal untuk menyiapkan diri atas ancaman krisis pangan, krisis energi, maupun kenaikan inflasi yang membayangi semua negara seperti sudah dia sampaikan berkali-kali.
Baca Juga
"Pangan, harus betul-betul disiapkan betul, Energi harus dikalkulasi betul, karena separuh dari energi kita impor. Dan kita ini negara besar, pangannya juga butuh pangan yang besar. Energinya juga butuh energi yang besar, baik untuk kendaraan, industri, rumah tangga, dan lain-lainnya," ujarnya.
Kendati demikian, mantan Wali Kota Solo itu mengingatkan bahwa ancaman krisis pangan, misalnya bisa ditangkap sebagai sebuah peluang mengingat keberadaan lahan yang masih belum dimanfaatkan dan belum produktif di Tanah Air.