Bisnis.com, JAKARTA - Tiga bandara di Jepang mempersiapkan diri untuk penggunaan hidrogen sebagai pengembangan infrastruktur di sektor aviasi.
Riset penggunaan hidrogen tersebut diinisiasi oleh Airbus dan Kansai Airports yang telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU).
Berdasarkan siaran pers Airbus, Jumat (10/6/2022), ketiga bandara yang bakal menggunakan hidrogen antara lain Kansai International Airport, Osaka International Airport, dan Kobe Airport.
Head of North Asia region for Airbus dan President of Airbus Japan Stéphane Ginoux mengatakan melalui kerja sama ini, kedua perusahaan akan mempersiapkan peta jalan untuk menanggapi tantangan-tantangan dan menetapkan rencana advokasi untuk kebutuhan hidrogen bagi sektor aviasi.
"Kedua pihak akan memimpin riset terkait pengembangan infrastruktur penggunaan hidrogen di sektor aviasi," ujarnya.
Setiap pihak, lanjutnya, akan menggunakan keahlian mereka yang saling melengkapi untuk memetakan peluang pemanfaatan hidrogen dalam upaya dekarbonisasi industri penerbangan.
Baca Juga
Airbus akan menyediakan karakteristik pesawatnya, data penggunaan bahan bakar, serta informasi mengenai tata operasi darat untuk pesawat bertenaga hidrogen. Kansai Airports akan mempelajari infrastruktur yang dibutuhkan bandara untuk menampung pesawat bertenaga hidrogen.
Dia berpendapat hidrogen adalah salah satu teknologi yang paling menjanjikan karena dapat dibuat dari energi terbarukan dan tidak menghasilkan emisi. Hidrogen terbarukan akan membantu proses dekarbonisasi, tidak hanya untuk pesawat tetapi juga untuk transportasi darat di bandara.
Sementara itu, Representative Director dan CEO Kansai Airports Yoshiyuki Yamaya telah menetapkan target untuk mencapai emisi nol bersih pada 2050 bagi ketiga bandara yang dioperasikan.
"Kerja sama dengan Airbus sebagai produsen pesawat terkemuka akan membantu kami mencapai target tersebut,” ujar Yamaya.