Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nasrullah menyampaikan Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) segera produksi vaksin dalam rangka percepatan penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK).
Nasrullah menyampaikan saat ini Pusvetma tengah dalam tahap persiapan pengadaan vaksin. Setidaknya pada 2022 Indonesia membutuhkan sekitar 27,2 juta dosis vaksin PMK.
“Untuk pengembangan vaksin di Pusat Veteriner Farma, saat ini lagi proses untuk persiapan, dan estimasi akan dimulai di bulan Agustus-September 2022,” kata Nasrullah dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi IV DPR RI bersama Eselon I Kementerian Pertanian, Rabu (8/6/2022).
Pasalnya, keamanan sapi sebanyak 1,6 juta ekor untuk Iduladha mendatang juga bergantung pada ketersediaan vaksin. Untuk itu Kementan dalam waktu dekat akan segera mengimpor vaksin darurat dari Prancis sebanyak 3 juta dosis.
“Untuk vaksin darurat sebesar 3 juta dosis yang bersumber dari APBN PKH asal vaksin dari Prancis estimasi kedatangan minggu kedua Juni 2022,” ujar Nasrullah.
Nantinya pemberian vaksin akan dilakukan dalam tiga tahap, dua kali pada 2022 dan satu kali pada 2023.
Baca Juga
Hingga 6 Juni 2022, Kementan mencatat dari 163 kabupaten/kota yang terpapar PMK, terdapat 81.880 ekor sapi yang positif, 524 ekor mati, 28.538 sapi sembuh, 607 ekor dilakukan pemotongan bersyarat, dan 52.211 ekor yang belum sembuh.
Kementan pun memberlakukan karantina bagi sapi yang keluar dan masuk wilayah asal untuk mengurangi penularan hewan ternak khususnya sapi dan kerbau.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan sebanyak 42.278 ton daging sapi dipastikan tersedia untuk memenuhi konsumsi masyarakat jelang Iduladha 2022.
Syahrul menjelaskan ketersediaan daging tersebut dapat mencukupi konsumsi dalam negeri serta terbebas dari virus PMK.
“Kita tidak perlu khawatir karena pasokan dari daerah yang masuk zona hijau, yakni daerah yang tidak ada kasus PMK sangat cukup untuk kebutuhan kita, khususnya untuk Iduladha,” katanya.