Bisnis.com, JAKARTA — Peserta program pengungkapan sukarela atau PPS melaporkan harta yang berada di luar negeri senilai Rp10,56 triliun dalam 159 hari pelaksanaan program tersebut.
Berdasarkan data di situs resmi Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak), hingga Rabu (8/6/2022) pukul 08.00 WIB atau selama 159 hari pelaksanaan PPS, terdapat 66.102 wajib pajak yang mengikuti program tersebut. Dari mereka, Ditjen Pajak memperoleh 77.938 surat keterangan.
Total nilai aset yang diungkapkan peserta sejauh ini mencapai Rp138,04 triliun. Dari jumlah tersebut, diketahui bahwa 7,6 persen di antaranya merupakan aset yang berada di luar negeri.
“Harta deklarasi luar negeri [per 8 Juni 2022] Rp10,56 triliun,” tertulis di situs Ditjen Pajak, dikutip pada Rabu (8/6/2022).
Adapun, 87,1 persen harta atau Rp120,13 triliun merupakan deklarasi dalam negeri dan repatriasi. Wajib pajak berkesempatan memperoleh tarif khusus jika mengungkapkan hartanya dalam PPS—skema yang sama dengan tax amnesty jilid I.
Terdapat pula harta yang diinvestasikan mencapai Rp7,3 triliun atau 5,3 persen dari total harta. Peserta PPS memiliki pilihan untuk menempatkan investasinya di SBN atau secara langsung ke perusahaan yang bergerak di bidang hilirisasi sumber daya alam atau energi baru dan terbarukan (EBT).
Adapun, pemerintah telah memperoleh pajak penghasilan (PPh) Rp13,8 triliun dari penyelenggaraan PPS sejauh ini. Jumlah tersebut mencakup 10,02 persen dari total nilai harta bersih.