Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan investasi di sektor jalan tol pada tahun ini bisa tumbuh sebesar 31,8 persen dibandingkan dengan capaian pada tahun lalu.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan pada tahun ini investasi jalan tol ditargetkan mencapai Rp970,85 triliun atau naik 31,8 persen jika dibandingkan dengan realisasi tahun lalu Rp736,37 triliun.
Danang menambahkan, terkait dengan investasi asing atau foreign direct investment (FDI) pada 2021 sebesar Rp9,9 Triliun yang besarannya tetap jika dibandingkan dengan 2020, sedangkan pada 2022 ditargetkan mencapai Rp20 triliun. Selain itu, pembiayaan internasional juga ditargetkan pada 2022 mencapai Rp4,30 triliun meningkat jika dibandingkan dengan 2021 Rp3,89 triliun.
“Profil investasi kita memang sangat dinamis, terjadi pergeseran antar bank-bank Himbara dan bank non-Himbara, di mana bank non-Himbara terdiri atas BPD, bank swasta, dan asing, jadi kalau bicara risiko pembiayaan asing dan non-BUMN masuk itu tinggi,” ujar Danang di Jakarta, Selasa (7/6/2022).
Dia memaparkan, pada tahun lalu peran bank non-BUMN tercatat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang masih didominasi oleh bank-bank pelat merah.
Pada 2021, kata Danang, pembiayaan bank non-BUMN tercatat Rp97,65 triliun, sedangkan pembiayaan dari bank BUMN tercatat Rp67,89 triliun. Pada tahun sebelumnya, realisasi pembiayaan bank non-BUMN tercatat Rp75,84 triliun hanya terpaut tipis dari pembiayaan dari bank BUMN senilai Rp71,59 triliun.
Baca Juga
“Terhadap pembiayaan bank BUMN diharapkan juga akan terjadi peningkatan yakni mencapai Rp79,34 triliun pada 2022 dari sebelumnya pada 2021 Rp67,89 triliun, dan pembiayaan bank non-BUMN 2022 mengalami peningkatan dengan total Rp114,8 triliun, di mana posisi pembiayaan pada 2021 adalah sebesar Rp97,65 triliun,” ungkapnya.