Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elon Musk Berubah Pikiran, Tidak Ada PHK Karyawan Tesla

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Musk hendak memangkas sekitar 10 persen karyawan karena adanya firasat buruk terhadap prospek ekonomi.
CEO Tesla Elon Musk. /Bloomberg
CEO Tesla Elon Musk. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Chief Executive Officer Elon Musk mengubah rencananya tentang pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan Tesla. Dia memutuskan untuk menambah jumlah karyawan, tetapi kenaikan gaji karyawan akan sangat sedikit. 

Dilansir Bloomberg pada Minggu (5/6/2022), dalam sebuah memo internal pada Jumat (3/5/2022), Musk mengatakan bahwa PHK tidak akan berlaku bagi karyawan di bagian pengembangan mobil dan baterai.

"Jumlah karyawan akan meningkat, tetapi gaji harus cukup datar," tulisnya dalam memo internal tersebut.

Berdasarkan laporan tahunan perusahaan, terdapat sekitar 39 persen dari 100.000 karyawan Tesla merupakan staf bagian produksi.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Musk hendak memangkas sekitar 10 persen karyawan karena adanya firasat buruk terhadap prospek ekonomi.

Tesla, yang memiliki pabrik mobil listrik di Amerika Serikat, China, dan Jerman, mempekerjakan sekitar 99.290 staf. Pengurangan 10 persen karyawan berarti mendekati 10.000 orang.

Perusahaan yang bermarkas di Austin, Texas tersebut pernah memangkas 7 persen tenaga kerjanya, atau lebih dari 3.000 orang pada awal 2019. Elon pernah memperingatkan bahwa terdapat tantangan besar dalam membuat mobil listrik yang lebih terjangkau, sehingga terjadi pengurangan karyawan. Setelah itu, Tesla menambah jumlah karyawannya di seluruh dunia hingga 40 persen pada 2021. Hal tersebut merupakan ekspansi terbesar Tesla sejak 2014, ketika pabrikan mobil itu memiliki lebih dari 10.000 karyawan.

Sementara itu, saham Tesla turun lebih dari 9 persen pada Jumat setelah kabar pengurangan karyawan terkuak.

Selain mengenai isu PHK karyawan, Musk juga tengah disorot karena menerapkan kebijakan untuk kembali bekerja di kantor atau work from office (WFO). Keputusan ini menjadi kontroversial karena orang terkaya di dunia ini meminta karyawan untuk mengundurkan diri bila tidak mau kembali WFO.

Elon beralasan bahwa semakin tinggi jabatan seseorang di Tesla, maka orang tersebut harus semakin sering tampak berada di kantor saat jam kerja. Dia bahkan menyebut scara spesifik bahwa karyawan harus berada di kantor minimal 40 jam per minggunya.

"Itulah mengapa saya begitu sering tinggal di pabrik—sehingga mereka yang berada di lokasi dapat melihat saya bekerja bersama mereka. Jika saya tidak melakukan itu, Tesla sudah lama bangkrut," tulis Elon, dikutip dari Bloomberg pada Jumat (3/6/2022).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper