Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menilik Kinerja Apik Mark Dynamics (MARK) di Kuartal I/2022

PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) kembali mencatatkan kinerja positif pada Kuartal I 2022.
Presiden Direktur MARK Ridwan Goh (tengah) pada RUPS Tahunan 2022 yang digelar di Prime Plaza Hotel Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Senin (30/5/2022). / Nanda Fahriza Batubara
Presiden Direktur MARK Ridwan Goh (tengah) pada RUPS Tahunan 2022 yang digelar di Prime Plaza Hotel Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Senin (30/5/2022). / Nanda Fahriza Batubara

Bisnis.com, MEDAN - PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) kembali mencatatkan kinerja positif pada Kuartal I/2022.

Pada periode tersebut, MARK meraup laba bersih senilai Rp125,11 miliar. Tak tanggung-tanggung, jumlah ini meningkat 80,41 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Seperti diketahui, laba bersih MARK pada Kuartal I 2021 lalu tercatat Rp69,35 miliar.

Menurut Presiden Direktur MARK Ridwan Goh, perseroan juga berhasil menjaga margin laba kotor sebesar 56,8 persen dengan nilai Rp205 miliar. Sedangkan margin laba bersih sebesar 34,6 persen.

Ridwan mengatakan, kinerja positif perseroan didukung oleh peningkatan penjualan mencapai Rp361,2 miliar pada Kuartal I/2022. Jumlah ini melonjak 66 persen (yoy).

Pencapaian laba juga ditopang oleh strategi jitu perseroan selama ini. Baik melalui sisi produksi dan efisiensi sepanjang Kuartal I/2022 di tengah pandemi Covid-19. 

"Jadi bukan tidak mungkin MARK melipatgandakan kinerja seiring berjalannya tahun 2022. Ditambah lagi kondisi ekonomi global yang mulai pulih secara perlahan karena telah tersedianya vaksin di seluruh dunia," kata Ridwan, Selasa (31/5/2022).

MARK memproyeksikan target penjualan Rp1,55 triliun hingga akhir 2022. Dari target itu, perseroan optimis mampu meraup laba bersih senilai Rp450 miliar pada tahun ini.

Menurut Ridwan, ada beberapa strategi yang akan ditempuh perseroan demi mengejar pertumbuhan penjualan. Di antaranya dengan menggenjot diversifikasi bisnis. 

Pada awal 2022, katanya, perseroan sudah memaksimalkan kapasitas produksi sebanyak 2.000.000 unit per bulan.

Di samping itu, MARK juga akan melakukan ekspansi bisnis dengan mengembangkan praktik Environmental, Social, and Governance (ESG). Caranya dengan mengolah limbah cetakan sarung tangan menjadi suatu produk yang bernilai ekonomis. 

"Sisa bahan baku produksi cetakan sarung tangan akan diproduksi kembali menjadi produk sanitari berupa kloset jongkok atau squat pan," kata Ridwan.

Saat ini, MARK sedang memasuki proses feasibility study terkait pengembangan produksi produk sanitari tersebut. Dana capex yang telah diproyeksi mencapai Rp280 miliar. Jumlah itu terdiri dari atas Rp70 miliar untuk fasilitas bangunan dan Rp210 miliar untuk pengadaan mesin. 

Rencananya, lanjut Ridwan, kapasitas produksi produk sanitari ini akan mencapai 1.700 unit per hari atau 51.000 unit per bulan. Target itu dinilai dapat memberikan prospek ekonomi yang cerah, baik bagi MARK maupun konsumen. 

Di samping Pulau Sumatra, MARK juga akan memasarkan produk sanitari mereka ke seluruh pelosok Indonesia.

"Notabenenya, MARK akan menjadi satu-satunya produsen produk sanitari yang akan dilirik konsumen di Pulau Sumatra dengan efisiensi biaya dan waktu yang lebih menguntungkan dibanding tambahan biaya pengiriman produk dari Pulau Jawa dan luar negeri," kata Ridwan.

Pembagian Dividen

PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) membagikan dividen tunai senilai Rp190 miliar kepada 3.800.000.310 saham beredar atau Rp50 per lembar saham. 

Keputusan ini diambil pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2022 yang digelar di Prime Plaza Hotel Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Senin (30/5/2022).

Menurut Presiden Direktur MARK Ridwan Goh, dividen tunai tersebut adalah representasi 48,46 persen dari laba bersih tahun berjalan 2021 yang mencapai Rp392,15 miliar.

Ridwan mengatakan, pembagian dividen tunai merupakan bentuk apresiasi perusahaan kepada seluruh pemegang saham. Pembagian dividen merupakan tahun ke empat bagi MARK setelah resmi Initial Public Offering (IPO) pada 2017 silam.

Pada tahun ini, persentase dividen yang dibagikan tercatat lebih besar seiring pencapaian laba bersih yang diraup MARK.

"Manajemen MARK telah berkomitmen untuk memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, antara lain dengan mengusulkan dividen tunai setiap tahunnya," ujar Ridwan.

Selain dividen, terdapat berbagai hasil lain yang diperoleh pada RUPS Tahunan MARK kali ini. Antara lain menerima baik dan menyetujui Laporan Tahunan Konsolidasian MARK dan Entitas Anak untuk tahun buku 2021. Termasuk Laporan Tahunan Direksi dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris.

Di samping itu, agenda RUPS ini juga membahas pengangkatan kembali susunan direksi dan dewan komisaris perseroan untuk periode 2022 - 2027.

Ridwan Goh tetap menjabat sebagai Presiden Direktur MARK, Sutiyoso bin Risman sebagai direktur, Cahaya Dewi Br Surbakti sebagai direktur independen, Chin Kien Ping sebagai presiden komisaris dan Dompak Pasaribu sebagai komisaris independen. Ridwan mengatakan, MARK berhasil menjaga tingkat efisiensi serta mempertahankan kualitas produk sesuai permintaan pelanggan.

Keberhasilan itu tercermin dari kenaikan laba kotor MARK sebesar 156 persen (yoy) dengan nilai mencapai Rp606,61 miliar.

Ridwan tak menampik kinerja memuaskan perseroan pada 2021 tak lepas dari pandemi Covid-19. 

"Gaya hidup baru akan pentingnya kesehatan mendongkrak penjualan sarung tangan. Sehingga cetakan sarung tangan menjadi peranan penting dalam produksi sarung tangan," ujar Ridwan.

Pada 2021, MARK meraup laba bersih mencapai Rp392,15 miliar. Laba ini meningkat 172 persen (yoy) dibanding laba bersih 2020 yang senilai Rp144,19 miliar.

Ridwan menjelaskan, perolehan laba bersih 2021 juga dipengaruhi oleh kenaikan penjualan senilai Rp1,19 triliun atau meningkat 111 persen (yoy) dibanding 2020, yaitu senilai Rp565,44 miliar.

Pertumbuhan kinerja operasional 2021 juga berjalan seiring peningkatan kinerja keuangan. Seperti diketahui, total aset MARK tercatat meningkat 49,8 persen (yoy) menjadi Rp1,078 triliun per 31 Desember 2021. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, nilainya berjumlah Rp719,72 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper