Bisnis.com, JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) mendorong skema rent to own untuk meningkatkan penjualan properti, khususnya apartemen.
Ketua Umum DPP REI, Paulus Totok Lusida menyatakan usulan tersebut dibuat karena harga apartemen yang masih dianggap tinggi, sehingga masyarakat sulit untuk memiliki properti.
“Program rent to own dibuat bukan karena kejenuhan market, tetapi kemampuan masyarakat untuk memiliki apartemen. Karena nilai bangunannya cukup mahal, maka dengan program rent to own atau menyewa untuk memiliki, akan memudahkan masyarakat untuk mengisi apartemen – apartemen yang saat ini masih kosong,” kata Totok saat menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin di kediaman resmi Wapres di Jakarta, Selasa (24/05/2022).
Program usulan DPP REI tersebut telah disepakati bersama oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Bank BTN. Skema tersebut dapat digunakan melalui skema pembiayaan BTN Syariah.
Untuk itu, Totok menyampaikan kepada Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin agar rencana penggabungan pembiayaan rumah dari BTN Syariah ke BSI tidak menggangu program tersebut. Dia menilai penggabungan BTN Syariah ke BSI memerlukan persiapan yang matang sehingga tidak mengalami kendala ke depannya.
“Apakah akuisisi atau penggabungan ini ditunda akan diusulkan oleh Bapak Wakil Presiden kepada pihak pemerintah supaya tidak terjadi stuck atau penurunan [pengadaan properti bagi MBR] di tengah kondisi saat ini, terlebih sektor properti mempunyai domino effect yang besar bagi sektor lainnya,” ujarnya.
Sebelumnya, BTN sedang melakukan kajian untuk meluncurkan program rent to own untuk pembelian apartemen.
Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu menyebutkan skema ini akan sangat memudahkan konsumen untuk menikmati dahulu tempat tinggal yang ingin dimilikinya sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli.
"Ini pasarnya ada, terutama bagi para milenial yang senangnya enggak terikat di satu spot, jadi mungkin sewa dulu. Di tahun ke-5 sudah betah, cocok, lalu bisa memutuskan untuk memiliki. Jadi kita buat program rent to own," ujar Nixon.
Selain untuk memfasilitasi kebutuhan kepemilikan hunian masyarakat, skema rent to own disiapkan BTN untuk mengatasi permasalahan kelebihan pasokan atau over supply hunian, khususnya unit apartemen.
“BTN berharap program rent to own ini bisa diluncurkan tahun ini setelah kajian skema pembelian hingga angsuran pembayaran kreditnya selesai dilakukan,” ungkapnya.