Bisnis.com, JAKARTA - Ikatan Pedagang Pasar Tradisional Indonesia (Ikappi) melaporkan harga minyak goreng curah di berbagai daerah masih di atas Rp17.000-20.000 per liter. Padahal, hari ini, pemerintah secara resmi membuka kembali keran ekspor minyak sawit mentah (CPO).
Sekretaris Jenderal Ikappi, Reynaldi Sarijowan mengatakan, berdasarkan anggotanya yang tersebar di 34 provinsi, harga minyak goreng curah tertinggi ada di daerah Maluku dan Sulawesi yang mencapai Rp19.000-20.000 per liter. Harga tersebut masih jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) pemerintah yaitu Rp14.000 per liter.
“Masalah minyak goreng curah ini cukup panjang, tidak terselesaikan berbulan bulan, harga di pasaran masih jauh dari cita-cita pemerintah yaitu Rp14.000 per liter,” ujar Reynaldi saat dihubungi Bisnis, Senin (23/5/2022).
Sementara itu, dilihat dari situs Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, rata-rata minyak goreng curah masih di angka Rp19.500 per kilogram. Adapun minyak goreng kemasan bermerek 1 Rp26.800 dan merk 2 Rp25.900.
Harga tertinggi minyak goreng curah terdapat di Papua dengan Rp28.500 per kilogram, DKI Jakarta Rp20.650 per kilogram, dan Nusa Tenggara Barat Rp19.750 per kilogram. Sementara, harga termurah ada di Sumatra Barat Rp15.650 per kilogram, Aceh Rp16.000 per kilogram, dan Banten Rp16.700 per kilogram. Di Sumatra Utara minyak goreng curah Rp18.250 per kilogram, Riau Rp18.600 per kilogram, Jawa Barat Rp17.850 per kilogram, Jawa Tengah Rp18.750 per kilogram.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berjanji harga minyak goreng curah di pasaran akan mencapai level Rp14 .000 per liter dalam kurun satu hingga dua minggu ke depan.
"Tapi ini kuncinya sudah ketemu, ini dalam seminggu, dua minggu, Insyaallah yang namanya minyak goreng curah akan berada di harga Rp14.000 [per liter],” kata Jokowi dalam keterangan resmi Setkab RI, Minggu (22/5/2022).
Jokowi menegaskan bahwa pemerintah akan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan ketersediaan dan harga minyak goreng di Indonesia.