Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cara Sukses Taiwan Menangani Covid-19, Manfaatkan Teknologi

Guna memastikan semua penduduk mendapatkan masker karena permintaan yang meningkat, warga harus menggunakan kartu NHI untuk membeli masker di bawah sistem distribusi masker berbasis nama.
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan Shih-Chung Che/Taipei Economic and Trade Office (TETO).
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan Shih-Chung Che/Taipei Economic and Trade Office (TETO).

Bisnis.com, JAKARTA - Taiwan terus melakukan upaya penanganan pandemi Covid-19 sejak awal 2020 hingga sekarang. Meskipun situasi memungkinkan untuk menuju kehidupan normal tetapi tindakan epidemi aktif terus dilakukan.

Selama 2 tahun masa pandemi Covid-19, lebih dari 510 juta kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 6,25 juta kematian telah dilaporkan di seluruh dunia.

Taiwan memiliki populasi 23,5 juta berhasil mengendalikan pandemi. Per 10 Mei 2022, sekitar 390.000 kasus yang dikonfirmasi dan 931 kematian dilaporkan di Taiwan. Kesuksesan itu membuat laju pertumbuhan ekonomi Taiwan mencapai 6,45% pada 2021.

Sejumlah faktor menjadi penentu kesuksesan Taiwan menangani pandemi Covid-19 mulai dari sistem asuransi kesehatan nasional yang rapih, pemanfaatan teknologi digital, hingga membantu negara lain.

Berikut sejumlah cara Taiwan menangani pandemi Covid-19 hingga kini yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan Shih-Chung Che seperti dikutip dari keterangan tertulis Taipei Economic and Trade Office (TETO), Kamis (19/5/2022).

 

1. Sistem Kesehatan Nasional Nomor 2 Dunia

Salah satu faktor penting kesuksesan tersebut adalah sistem Asuransi Kesehatan Nasional (NHI) Taiwan. Program yang diluncurkan pada 1995 itu menyediakan layanan kesehatan komprehensif dan berkualitas tinggi dengan cakupan universal (99,9%).

Sistem perawatan kesehatan dan NHI Taiwan yang kuat telah melindungi masyarakat dan memastikan stabilitas sosial selama pandemi Covid-19.

Database NHI yang komprehensif dan sistem informasi terkini sangat penting dalam memastikan keberhasilan penerapan teknologi digital untuk pencegahan penyakit. Sistem perawatan kesehatan Taiwan menduduki peringkat kedua di dunia pada 2021 oleh CEOWorld.

 

2.  Asuransi Kesehatan Jadi Syarat Pembelian Masker

Pada awal pandemi Covid-19 Februari 2020, demi mengurangi risiko penularan masyarakat, pemerintah menerapkan sistem karantina masuk dengan mengintegrasikan database NHI, imigrasi, dan bea cukai untuk memungkinkan analisis big data.

Data diperkenalkan ke sistem pelacakan pagar digital yang menggunakan sistem penentuan posisi pada ponsel untuk memantau keberadaan orang-orang yang dikarantina atau diisolasi di rumah.

Guna memastikan semua penduduk mendapatkan masker karena permintaan yang meningkat, warga harus menggunakan kartu NHI untuk membeli masker di bawah sistem distribusi masker berbasis nama.

 

3.  Memanfaatkan Teknologi Kesehatan Digital

Aplikasi NHI Express diluncurkan untuk digitalisasi layanan kesehatan dengan menawarkan fitur membuat janji vaksinasi, data kesehatan pribadi, catatan medis, catatan vaksinasi Covid-19, dan hasil tes.

Taiwan bergabung dengan program sertifikat Covid Digital UE pada akhir 2021, dan mengizinkan warganya untuk mengajukan sertifikat vaksinasi digital dan sertifikat tes.

Warga Taiwan dapat memasuki 64 negara termasuk negara anggota UE dengan menggunakan sertifikat tersebut.

 

4.  Rekam Medis Elektronik Berbasis Cloud

Taiwan telah membangun infrastruktur informasi kesehatan sejak 2010 seperti sistem pertukaran rekam medis elektronik (EMR).

Sejak Mei 2021, layanan telemedicine di institusi kesehatan diperluas dan memasukkan layanan ke dalam cakupan NHI. Dengan menggunakan sistem NHI MediCloud dan EMR, telemedicine tanpa kontak memungkinkan tenaga medis mendapatkan catatan medis pasien dan menawarkan layanan yang tepat dan komprehensif kepada masyarakat di daerah terpencil.

 

5. Menjalani Kehidupan Normal

Taiwan mampu menangani pandemi sambil membuat orang menjalani kehidupan normal dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang positif.

Namun, dengan penyebaran varian Omicron ke seluruh dunia sejak akhir 2021, penularan komunitas juga mulai meningkat di Taiwan. Varian ini tampaknya jauh lebih menular tetapi hanya menyebabkan gejala ringan atau tanpa gejala.

Pemerintah setempat memilih untuk menghilangkan kasus berat, mengelola kasus ringan, meminimalkan dampak keseluruhan, serta merawat kasus sedang dan berat sejak April 2022.

Model Taiwan baru ini memungkinkan orang menjalani kehidupan normal sementara tindakan pencegahan epidemi aktif tetap dilakukan.

 

6. Mempertahankan kapasitas RS

Taiwan telah mengadopsi pendekatan triase, membuat pasien Covid-19 yang lebih ringan menjalani perawatan di rumah dan memesan perawatan di rumah sakit untuk pasien kelompok berisiko tinggi, seperti kasus sedang dan parah serta lansia.

Selama perawatan di rumah, orang dapat mengakses konsultasi medis darurat melalui aplikasi seluler. Jaringan apoteker dan apotek komunitas telah disatukan untuk memberikan konsultasi dan memberikan obat-obatan.

Hingga akhir April 2022, sekitar 80% masyarakat di Taiwan telah menerima vaksin dosis utama Covid-19, sementara 60% telah menerima dosis booster.

7. Taiwan Siap Membantu Negara Lain

Dunia saat ini terus menghadapi tantangan pandemi, pasokan vaksin, dan pemulihan pascapandemi. Seluruh negara harus bekerja sama dan bersiap untuk kemungkinan pandemi di masa depan. 

Taiwan adalah mitra yang sangat diperlukan dalam memastikan keberhasilan pemulihan pascapandemi.  Untuk mengatasi pandemi, Taiwan terus bekerja sama dengan negara lain dalam penelitian dan pengembangan vaksin dan obat-obatan Covid-19.

Taiwan telah menyumbangkan pasokan medis, seperti masker medis dan obat-obatan ke negara-negara yang membutuhkan.  Ini menunjukkan bahwa Taiwan bisa membantu, dan Taiwan akan terus membantu.

Majelis Kesehatan Dunia (WHA) ke-75 yang diadakan pada bulan Mei. Selama 5 tahun terakhir, Taiwan tidak diundang untuk berpartisipasi dalam WHA.

Untuk memastikan Taiwan tidak ketinggalan dan tidak ada gap coverage dalam kesehatan global, Taiwan terus berupaya untuk berpartisipasi dalam WHA tahun ini secara profesional dan pragmatis, sehingga dapat memberikan kontribusi sebagai bagian dari upaya global untuk mewujudkan visi WHO.

“Kami mendesak WHO dan pihak terkait untuk mendukung diterimanya Taiwan dalam WHO dan mengizinkan Taiwan untuk berpartisipasi penuh dalam pertemuan, mekanisme, dan kegiatan WHO,” ujar Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan Shih-Chung Che.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper