Bisnis.com, JAKARTA – Musim giling tebu yang sudah mulai sejak awal Mei 2022 masih belum menurunkan harga gula pasir baik premium maupun lokal.
Terpantau dari data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional per Kamis 19 Mei 2022, harga rata-rata gula nasional jenis premium tembus Rp16.100 per kilogram. Sementara gula lokal berada di angka Rp14.850 per kilogram.
CEO PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) atau SugarCo Aris Tohar menyampaikan bahwa memang sudah memasuki musim giling, tetapi proses produksi masih berlangsung.
“Minggu ini beberapa pabrik gula sudah giling, dalam tiga hari ke depan keluar gula,” ujar Aris, Kamis (19/5/2022).
Proses produksi yang masih berlangsung ini tentunya mengakibatkan harga gula di pasaran masih tertahan tinggi. Berdasarkan Info Pangan Jakarta, harga gula di pasar wilayah DKI Jakarta tercatat rata-rata Rp14.277 per kilogram. Masih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) yakni, Rp13.500 per kilogram.
“Sebentar lagi turun [harganya],” lanjut Aris.
Sejak mulai giling tebu bulan ini, Aris melaporkan SugarCO baru memproduksi sekitar 5.000 ton. Aris berharap setelah gula pasir keluar dari pabrik, harga dapat turun sesuai dengan HET.
Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin meminta pemerintah dalam masa giling tebu ini untuk memastikan cadangan stok gula dalam negeri aman.
“Saya harap musim giling di berbagai pabrik gula yang mulai di bulan Mei ini dapat meningkatkan cadangan gula nasional secara signifikan. Sehingga, di kemudian hari dapat menekan angka importasi”, tutur Akmal dikutip dalam keterangan resmi DPR, Rabu (18/5/2022).
Pada 2022, pemerintah mengalokasikan importasi kepada perusahaan negara bidang pergulaan sebesar 250.000 ton, yakni berupa 150.000 ton gula kristal putih (GKP) dan 100.000 ton gula mentah (raw sugar). Sebaliknya, pada awal Februari 2022, holding pabrik gula milik BUMN, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) sudah mengimpor sebanyak 25.000 ton gula mentah.